1. Identifikasi
Dalam memproduksikan hidrokarbon dari reservoir sering dijumpai adanya problem-problem. Problem-problem tersebut diantaranya adalah problem kepasiran. Timbulnya problem ini berkaitan erat dengan karakteristik reservoirnya, sehingga identifikasi untuk upaya pencegahan dan penanggulangannyapun harus memperhatikan hal tersebut. Karakteristik reservoir dalam hal ini meliputi antara lain sifat batuan, sifat fluida dan kondisi reservoirnya.
Problem kepasiran adalah ikut terproduksinya pasir bersama dengan aliran fluida reservoir. Problem ini umumnya terjadi pada formasi-formasi yang dangkal, berumur batuan tersier terutama pada seri miocene. Problem kepasiran terjadi akibat rusaknya kestabilan dari ikatan butiran-butiran pasir yang disebabkan oleh adanya gaya gesekan ( frictional force ) serta tumbukan oleh suatu aliran dari fluida dimana laju aliran yang terjadi melampaui batas maksimum dari laju aliran kritis yang diperbolehkan, sehingga butiran-butiran pasir akan ikut terproduksi bersama-sama dengan minyak ke permukaan.
Butiran pasir yang terkumpul dalam suatu sistem akan membentuk suatu ikatan antar butiran-butiran itu sendiri dalam suatu ikatan “sementasi” yang mana ikatan sementasi tersebut membuat butiran-butiran pasir bersatu serta kuat. Semakin besar harga faktor sementasi yang didapat, maka akan semakin kuat ikatan antar butiran-butiran pasir yang ada dan semakin terkonsolidasi (consolidated) demikian juga sebaliknya, semakin rendah harga faktor sementasinya maka akan semakin rendah juga tingkat konsolidasi antar butiran-butiran pasir (unconsolidated), yang pada akhirnya butiran-butiran pasir tersebut akan mudah lepas.
Selengkapnya download di sini!!
Dalam memproduksikan hidrokarbon dari reservoir sering dijumpai adanya problem-problem. Problem-problem tersebut diantaranya adalah problem kepasiran. Timbulnya problem ini berkaitan erat dengan karakteristik reservoirnya, sehingga identifikasi untuk upaya pencegahan dan penanggulangannyapun harus memperhatikan hal tersebut. Karakteristik reservoir dalam hal ini meliputi antara lain sifat batuan, sifat fluida dan kondisi reservoirnya.
Problem kepasiran adalah ikut terproduksinya pasir bersama dengan aliran fluida reservoir. Problem ini umumnya terjadi pada formasi-formasi yang dangkal, berumur batuan tersier terutama pada seri miocene. Problem kepasiran terjadi akibat rusaknya kestabilan dari ikatan butiran-butiran pasir yang disebabkan oleh adanya gaya gesekan ( frictional force ) serta tumbukan oleh suatu aliran dari fluida dimana laju aliran yang terjadi melampaui batas maksimum dari laju aliran kritis yang diperbolehkan, sehingga butiran-butiran pasir akan ikut terproduksi bersama-sama dengan minyak ke permukaan.
Butiran pasir yang terkumpul dalam suatu sistem akan membentuk suatu ikatan antar butiran-butiran itu sendiri dalam suatu ikatan “sementasi” yang mana ikatan sementasi tersebut membuat butiran-butiran pasir bersatu serta kuat. Semakin besar harga faktor sementasi yang didapat, maka akan semakin kuat ikatan antar butiran-butiran pasir yang ada dan semakin terkonsolidasi (consolidated) demikian juga sebaliknya, semakin rendah harga faktor sementasinya maka akan semakin rendah juga tingkat konsolidasi antar butiran-butiran pasir (unconsolidated), yang pada akhirnya butiran-butiran pasir tersebut akan mudah lepas.
Selengkapnya download di sini!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar