Rabu, 31 Maret 2010

Tahap Eksplorasi Minyak Bumi

Tahap-Tahap Operasi Dalam Industri Minyak dan Gas Bumi

1. Tahap Eksplorasi

1.1. Lingkungan Terdapatnya Minyak dan Gas Bumi

Hampir sbagian besar minyak dan gas bumi ditemukan pada lapisan batuan pasir dan karbonat. Sangat terbatas terbentuk batuan shale, batuan volkanik ataupun rekahan batuan dasar (basalt).
Studi pendahuluan meliputi geologi regional, yang menyangkut studi komparatif atau perbandingan dengan daerah geologi lainnya yang telah terbukti produktif. studi ini mempertimbangkan formasi yang bisa dijadikan sasaran eksplorasi, struktur yang dapat bertindak sebagai perangkap dan seterusnya.
Pada umumnya lebih tebal lapisan sedimen didapatkan, kemungkinan ditemukannya minyak bumi akan lebih besar. Hal ini disebabkan karena pada umumnya lebih tebal lapisan sedimen itu, tentu lebih banyak lagi formasi yang dapat bertindak sebagai reservoir maupun sebagai batuan induk. Lebih luasnya batuan sedimen tersebar, akan lebih memungkinkan atau lebih leluasa kita mencapai perangkap minyak dan gas bumi.



Gambar 1. Reservoir Antiklin
Gambar 2. Reservoir Patahan
Gambar 3. Reservoir Stratigraphy
Gambar 4. Reservoir Kubah Garam

1. Survey Geologi Permukaan
Pemetaan geologi pada permukaan secara detail dapat dilakukan jika memeng terdapat singkapan. Pemetaan dilakukan pada rintisan dan juga di sepanjang sungai.

2. Survey Seismik
Untuk survey detail, metode seismik merupakan metode yang paling teliti dan dewasa ini telah melampaui kemampuan geologi permukaan. metode yang digunakan adalah khusus metode refleksi. Walaupun pemetaan geologi detail terhadap tutupan telah dilakukan, pengecekan seismik selalu harus dilaksanakan, untuk penentuan kedalam objektif pemboran serta batuan dasar dan juga lapisan yang akan menghasilkan minyak.

Gambar 5. Contoh Hasil Seismik

3. Survey Gravitasi detail
Survey Gravitasi detail kadang-kadang juga digunakan untuk mendetailkan adanya suatu tutupan (closure), terutama jika yang diharapkan adalah suatu intrui kubah garam (salt dome) atau suatu terumbu, daripadanya diharapkan adanya kontras dalam gravitasi antara lapisan penutup dengan batuan reservoir atau batuan garam. Metode ini sudah agak jarang digunakan karena teknologi sismik sudah semakin maju.

1.2. Prognosis
Semua propek yang telah dipilih serta dinilai dalam suatu sistem penilaian, kemudian dipih untuk dilakukan pemboran eksplorasi terhadapnya. Maka semua prospek ini haruslah diberi prognosis. Yang dimaksud Prognosis adalah rencana pemboran secara terperinci serta ramalan-ramalan mengenai apa yang akan ditemui waktu pemboran dan pada kedalaman berapa. Prognosis meliputi ;

1. Lokasi Yang Tepat
Lokasi ini biasanya harus diberikan dalam koordinat. Untuk mencegah terjadinya kesalahan dalam lokasi titik terhadap tutupan struktur, sebaliknya semua koordinat lokasi tersebut penentuannya dilakukan dari pengukuran seismik, terutama jika tutupan ditentukan oleh metode seismik. Jika hal ini terjadi di laut misalnya, maka pengukuran harus dilakukan dari pelampung (buoy) yang sengaja ditinggalkan di laut pada pengukuran seismik, juga dari titik pengukuran radar di darat. Setidak-tidaknya pengukuran lokasi itu harus teliti sekali sebab kemelesetan beberapa ratus meter dapat menyebabkan objektif tidak diketemukan.

2. Kedalaman Akhir
Kedalaman Akhir pemboran eksplorasi biasanya merupakan batuan dasar cekungan sampai mana pemboran itu pada umumnya direncanakan. penntuan kedalaman akhir ini sangat penting karena dengan demikian kita dapat memperkirakan berapa lama pemboran itu akan berlangsung dan dalam hal ini juga untuk berapa lama alat bor itu kita sewa. Penentuan kedalaman akhir ini diasarkan atas data seismik, setelah dilakukan korelasi dengan semua sumur yang ada dan juga dari kecepatan rambat reflektor yang ditentukan sebagai batuan dasar.

3. Latar Belakang Geologi
Alasan untuk pemboran didsarkan atas latar belakang geologi. Maka harus disebutkan keadaan geologi daerah tersebut, alasan pemboran eksplorasi dilakukan di daerah tersebut, jenis tutupan prospek dan juga struktur yang diharapkan dari prospek tersebut.

4. Objektif Atau Lapisan Reservoir Yang Diharapkan
Ini biasanya sudah ditentukan dan stratigrafi regional dan juga diikat dengan refleksi yang didapat dari seismik. Objektif lapisan reservoir ini harus ditentukan pada tingginya kedalaman yang diharapkan akan dicapai oleh pemboran, dimana diperoleh dari perhitungan kecepatan rambat seismik.

5. Kedalaman Puncak Formasi Yang Akan Ditembus
Juga dalam prognosis ini harus kita tentukan formasi-formasi mana yang akan dilalui bor, maka kedalaman puncak (batas) formasi ini harus ditentukan dari data seismik.

6. Jenis Survey Lubang Bor Yang Akan Dilaksanakan
Pada setiap Pemboran eksplorasi selalu dilakukan survey lubang bor. Survey meliputi misalnya peng-Logan lumpur, Peng-Logan Cutting, Peng-Logan Listrik, Peng-Logan Radioaktif, dan sebagainya. Sebaiknya pada pemboran eksplorasi dilakukan survey yang lengkap , selain itu juga harus direncanakan apakah akan dilakukan pengambilan batu inti (coring) atau tidak.

Dalam pembuatan prognosis ini juga ahli geologi harus bekerja sama dengan bagian eksploitasi dan bagian pemboran. Dengan demikian diharapkan diperoleh hasil yang sangat baik dalam pengembangan suatu lapangan nantinya.


Read More..

Optimalisasi Produksi Sumur MiGas

ENHANCE OIL RECOVERY


Akibat penurunan produksi minyak dan gas bumi dalam sumur produksi perlu dilakukan EOR untuk menjaga tingkat produksi sumur minyak dan gas agar tetap stabil.
 

EOR merupakan teknik lanjutan untuk mengangkat minyak jika berbagai teknik dasar sudah dilakukan tetapi hasilnya tidak seperti yang diharapkan atau tidak ekonomis. Ada tiga macam teknik EOR yang umum:

1. Teknik termal: menginjeksikan fluida bertemperatur tinggi ke dalam formasi untuk menurunkan viskositas minyak sehingga mudah mengalir. Dengan menginjeksikan fluida tersebut, juga diharapkan tekanan reservoir akan naik dan minyak akan terdorong ke arah sumur produksi. Merupakan teknik EOR yang paling popular. Seringnya menggunakan air panas (water injection) atau uap air (steam injection).

2. Teknik chemical: menginjeksikan bahan kimia berupa surfactant atau bahan polimer untuk mengubah properti fisika dari minyak ataupun fluida yang dipindahkan. Hasilnya, minyak dapat lebih mudah mengalir.

3. Proses miscible: menginjeksikan fluida pendorong yang akan bercampur dengan minyak untuk lalu diproduksi. Fluida yang digunakan misalnya larutan hidrokarbon, gas hidrokarbon, CO2 ataupun gas nitrogen.
 

ARTIFICIAL LIFT


Artificial lift adalah metode untuk mengangkat hidrokarbon, umumnya minyak bumi, dari dalam sumur ke atas permukaan. Ini biasanya dikarenakan tekanan reservoirnya tidak cukup tinggi untuk mendorong minyak sampai ke atas ataupun tidak ekonomis jika mengalir secara alamiah.
 

Artificial lift umumnya terdiri dari lima macam yang digolongkan menurut jenis peralatannya.

Pertama adalah yang disebut subsurface electrical pumping, menggunakan pompa sentrifugal bertingkat yang digerakan oleh motor listrik dan dipasang jauh di dalam sumur.

Yang kedua adalah sistem gas lifting, menginjeksikan gas (umumnya gas alam) ke dalam kolom minyak di dalam sumur sehingga berat minyak menjadi lebih ringan dan lebih mampu mengalir sampai ke permukaan.

Teknik ketiga dengan menggunakan pompa elektrikal-mekanikal yang dipasang di permukaan yang umum disebut sucker rod pumping atau juga beam pump. Menggunakan prinsip katup searah (check valve), pompa ini akan mengangkat fluida formasi ke permukaan. Karena pergerakannya naik turun seperti mengangguk, pompa ini terkenal juga dengan julukan pompa angguk.

Metode keempat disebut sistem jet pump. Fluida dipompakan ke dalam sumur bertekanan tinggi lalu disemprotkan lewat nosel ke dalam kolom minyak. Melewati lubang nosel, fluida ini akan bertambah kecepatan dan energi kinetiknya sehingga mampu mendorong minyak sampai ke permukaan.

Terakhir, sistem yang memakai progressive cavity pump (sejenis dengan mud motor). Pompa dipasang di dalam sumur tetapi motor dipasang di permukaan. Keduanya dihubungkan dengan batang baja yang disebut sucker rod.


MENGENAL PERFORASI DALAM SUMUR


Perforasi (perforating) adalah proses pelubangan dinding sumur (casing dan lapisan semen) sehingga sumur dapat berkomunikasi dengan formasi. Minyak atau gas bumi dapat mengalir ke dalam sumur melalui lubang perforasi ini.
 
Perforating gun yang berisi beberapa shaped-charges diturunkan ke dalam sumur sampai ke kedalaman formasi yang dituju. Shaped-charges ini kemudian diledakan dan menghasilkan semacam semburan jet campuran fluida cair dan gas dari bahan metal bertekanan tinggi (jutaan psi) dan kecepatan tinggi (7000m/s) yang mampu menembus casing baja dan lapisan semen. Semua proses ini terjadi dalam waktu yang sangat singkat (17s).

Perforasi dapat dilakukan secara elektrikal dengan menggunakan peralatan logging atau juga secara mekanikal lewat tubing (TCP-Tubing Conveyed Perforations).


Read More..

Senin, 29 Maret 2010

Petroleum Engineering Principles and Practice





This is a very good book. It covers most of Petroleum Engineering with good enough details to easily understand. The various aspects covered are, for examples, Drilling, PVT properties, Rock Properties, flow in porous media, reservoir performance, EOR, etc.


Read More..

Sabtu, 27 Maret 2010

Underbalanced Drilling

Underbalanced drilling (UbD) adalah metode drilling dengan menggunakan mud weight yang SGnya lebih kecil daripada tekanan formasi. Adapun fungsinya adalah untuk mencegah atau mengurangi infiltrasi mud ke formasi yang dapat merusak formasi atau pembentukan skin pada formasi. 

Underbalanced Drilling pada dasarnya mengebor sumur dengan menggunakan fluida, dimana densitasnya menghasilkan tekanan hidrostatis di dalam sumur yg lebih kecil daripada tekanan di formasi. Tujuan utamanya adalah meminimalkan “skin” atau formation damage, sehingga diharapkan produksi hidrokarbon akan lebih baik. Fluida yg umum digunakan bisa yang incompressible (air) atau yang compressible (angin, foam, aerated diesel, dsb). Aplikasi umumnya adalah re-entry drilling di reservoir yg mempunyai karakter:
1. Sensitif, mudah damage.
2. Depleted
3. Highly fractured

Tekanan formasi harus bisa diketahui seakurat mungkin sehingga fluida pengeboran dapat diprogram untuk mencegah kick dan juga mencegah loss circulation. densitas lumpur harus pas berada di celah antara tekanan formasi dan tekanan fracture. Pemboran underbalanced merupakan metoda pemboran dimana tekanan hidrodinamik dasar sumur didesain agar lebih kecil dibandingkan tekanan formasi. 


Pada kondisi itu fluida reservoir masuk ke sumur dan ikut tersirkulasi ke permukaan. Ini tentu saja akan mempengaruhi sifat fisik fluida di annulus. Sifat fisik fluida di sumur pada pemboran underbalanced tidaklah mudah untuk ditentukan. Ini dikarenakan sifat fisik fluida dipengaruhi oleh tekanan hidrodinamik dan komposisi fluida, sementara tekanan hidrodinamik juga bergantung pada sifat fisik fluida. Selain itu komposisi fluida di annulus juga bergantung pada laju influks yang juga bergantung pada tekanan. Jadi kesemuanya itu saling berhubungan dan saling mempengaruhi sehingga membuat penentuan parameter transportasi cutting menjadi rumit. Untuk memecahkan masalah ini kemudian dilakukan filterasi antara tekanan, laju alir influks dan sifat fisik influks sampai didapat harga yang sesuai. 

Pada studi ini, pemodelan aliran underbalanced digunakan fluida foam, emulsi, oil base mud dan aerated mud sebagai fluida pemboran dengan tiga macam fluida influks, yaitu minyak, air dan gas. Kombinasi dari tipe fluida pemboran dan influks membuahkan hasil perhitungan parameter transportasi cutting dan tekanan yang bervariasi. Pada tugas akhir ini dilakukan penentuan tekanan hidrodinamik pada operasi horizontal coiled tubing underbalanced drilling, sifat fisik fluida campuran, dan parameter transportasi cuttingnya. Selain itu dilakukan juga penentuan pengaruh beberapa faktor seperti ukuran coiled tubing, ukuran lubang, jenis fluida pemboran, dan Jenis influks terhadap pengangkatan cutting.

Salah satu contoh di daerah jatibarang, Berdasarkan data-data geologi dan reservoir, dapat disimpulkan bahwa tekanan formasi dilapisan Vulkanik Jatibarang telah mengalami penuruan gradien tekanan yang mana telah berada dibawah gradien tekanan abnormal. Dalam melakukan pemboran dengan air saja sudah akan menghasilkan tekanan hidridinamik diatas tekanan formasi, inilah penyebab hilangnya sirkulasi saat pemboran berlangsung. Salah satu cara untuk mengatasi permasalahan tersebut menggunakan pemboran underbalanced, dengan prinsip kerja yaitu tekanan kolom hidrodinamik lebih kecil Dibandingkan tekanan formasi.

Untuk mengatasi hilang sirkulasi yang terjadi pada pemboran menembus lapisan Vulkanik yang mengandung rekahan-rekahan alam dipergunakanlah gas untuk menurunkan berat dari sistim fluida pemboran. Dilakukan dengan cara menginjeksikan gas kedalam fluida dasar (fresh water). Pemboran underbalanced menggunakan fluida dengan sistim dua fasa (air dan gas) atau dikenal dengan gasfield system. Anallisa yang dilakukan terhadap sistim fluida pemboran ini untuk mengetahui keberhasilan dalam sistim pengangkatan terhadap cutting yang dipengaruhi oleh beberapa parameter yang berhubungan erat dengan tekanan dan temperatur dan supaya memperoleh laju Pemboran yang sangat baik. 

Hasil analisa pengangkatan cutting pada pemboran underbalanced berguna untuk mengindentifikasi baik atau tidaknya pengangkatan cutting dan juga untuk merencanakan operasi pengangkatan cutting pada masa yang akan datang, supaya dapat memperoleh laju alir fluida yang optimal.
Read More..

Macam-macam Rig dan Sumur di Dunia Perminyakan

Dalam dunia perminyakan, macam-macam sumur terbagi menjadi tiga macam yaitu:

1. Sumur Eksplorasi (Wildcat) merupakan sumur yang dibor pertama kali untuk menentukan keterdapatan minyak dan gas pada lokasi yang masih baru.

2.Sumur Konfirmasi (Confirmation Well), merupakan sumur yang digunakan untuk memastikan apakah hidrokarbonnya cukup untuk dikembangkan. Sumur ini akan dilakukan pemboran di lokasi sekitar sumur eksplorasi.

3.Sumur Pengembangan (Development Well) merupakan sumur yang dibor pada suatu lapangan minyak yang telah ada. Sumur ini memiliki tujuan untuk mengambil hidrokarbon secara maksimal di lapangan yang telah ada.

Dalam hal sumur perminyakan, juga dikenal adanya beberapa istilah mengenai sumur itu sendiri, yaitu:

1.Sumur Produksi, merupakan sumur yang mampu menghasilkan minyak bumi, gasbumi, maupun keduanya. Dan memiliki aliran fluida dari bawah ke atas.

2.Sumur Injeksi, merupakan sumur yang digunakan untuk menginjeksi fluida tertentu ke dalam formasi dan memiliki aliran fluida dari atas ke bawah.

3.Sumur Vertikal, merupakan sumur yang lurus dan memanjang secara vertikal.

4.Sumur Berarah (Deviated Well, Directional Well), merupakan sumur yang secara geometri tidak memiliki bentuk yang lurus vertikal, melainkan dapat berbentuk S, J, maupun L.

5.Sumur Horizontal, merupakan sumur yang memiliki bagian yang berarah horizontal, dan merupakan bagian dari sumur berarah.

Dalam pembuatan sumur dalam dunia perminyakan tidak dapat dilepaskan dari alat yang dinamakan dengan Rig. Rig itu sendiri merupakan serangkaian peralatan khusus yang digunakan untuk membor suatu sumur atau pengakses sumur. Rig itu dicirikan dengan adanya menara yang terbuat dari baja yang dapat digunakan untuk menaikan dan menurunkan pipa-pipa tubular pada sumur.

Pengertian Rig sebenarnya alat atau sarana untuk melakukan pengeboran. Ada beberapa type rig. Yang utama adalah Rig darat dan Rig laut. Rig darat cuma ada 1 macam saja, sedangkan Rig Laut ada 6 macam, salah satunya rig yang berada di perairan dangkal (submersible rig). Kehidupan disini bisa sangat menyenangkan dan bisa juga sangat membosankan, tergantung masing-masing individu membawa diri. Karena kehidupan di tempat ini jauh dari peradaban manusia, biasanya telah dilengkapi dengan berbagai fasilitas, seperti televisi, audia-video, gymnast, ect. Bahkan di Rig mewah ada kolam renang dan saunanya. Tergantung para operator yang sanggup menyewa rig-rig seperti itu.

Berdasarkan lokasinya. Rig itu sendiri terbagi atas dua macam, yaitu:

1. Rig Darat (Land Rig), merupakan rig yang beroperasi di daratan dan dibedakan atas rig besar dan rig kecil. Pada rig kecil biasanya hanya digunakan untuk pekerjaan sederhana seperti Well Service atau Work Over. Sementara itu, untuk rig besar bisa digunakan untuk operasi pemboran, baik secara vertikal maupun direksional. Rig darat ini sendiri dirancang secara portable sehingga dapat dengan mudah untuk dilakukan pembongkaran dan pemasangannya dan akan dibawa menggunakan truk. Untuk wilayah yang sulit terjangkau, dapat menggunakan heliportable.



2.Rig Laut (Offshore Rig), merupakan rig yang dioperasikan di atas permukaan air seperti laut, rawa-rawa, sungai, danau, maupun delta sungai.


Dari Rig Laut (Offshore Rig) sendiri terbagi atas berbagai macam jenis berdasarkan kedalaman air yaitu:

1.Swamp Barge: merupakan jenis rig laut yang hanya pada kedalaman maksimum 7 meter. Dan, sangat sering dipakai pada daerah rawa-rawa dan delta sungai. Rig jenis ini dilakukan dengan cara memobilisasi rig ke dalam sumur, kemudian ditenggelamkan dengan cara mengisi Ballast Tanksnya dengan air. Pada rig jenis ini, proses pengeboran dilakukan setelah rig duduk didasar dan Spud Cannya tertancap didasar laut.



2. Tender Barge, merupakan jenis rig laut yang sama dengan model Swamp Barge, namun dipakai pada kedalaman yang lebih dalam lagi.




3.Jack Up Rig, rig jenis ini menggunakan platform yang dapat mengapung dengan menggunakan tiga atau empat kakinya. Kaki-kaki pada rig ini dapat dinaikan dan diturunkan, sehingga untuk pengoperasiannya semua kakinya harus diturunkan hingga ke dasar laut. Kemudian, badan dari rig ini diangkat hingga di atas permukaan air dan memiliki bentuk seperti platform. Untuk melakukan perpindahan tempat, semua kakinya harus dinaikan dan badan rignya akan mengapung dan ditarik menggunakan kapal. Pada operasi pengeboran menggunakan rig jenis ini dapat mencapai kedalaman lima hingga 200 meter. Rig ini terdiri dari barge yang ditopang oleh beberapa kaki baja. Rig ini terapung atau digusung ke lokasi. Pada lokasi yang telah ditentukan. Crew rig akan mengoperasikan kaki-kaki baja rig ini turun hingga menyentuh dasar laut. Setalah kaki-kaki baja tersebut mantap menjejakkan ke dasar laut, kemudian barge akan dinaikkan hingga beberapa meter diatas permukaan air laut.



4.Drilling Jacket, merupakan jenis rig yang menggunakan platform berstruktur baja. Pada umumnya memiliki bentuk yang kecil dan sangat cocok berada di laut dangkal maupun laut tenang. Rig jenis ini sering dikombinasikan dengan Rig Jack Up maupun Tender Barge.


5.Semi-Submersible Rig, jenis rig yang sering disebut “semis” ini merupakan model rig yang mengapung (Flooded atau Ballasted) yang menggunakan Hull atau semacam kaki. Rig ini dapat didirikan dengan menggunakan tali mooring dan jangkar agar posisinya tetap diatas permukaan laut. Dengan menggunakan Thruster (semacam baling-baling) yang berada disekelilingnya, dan Ballast Control System, sistem ini dijalalankan dengan menggunakan komputer sehingga rig ini mampu mengatur posisinya secara dinamis dan pada level diatas air sesuai keinginan. Rig ini sering dipakai jika Jack Up Rig tidak mampu menjangkau permukaan dasar laut. Karena jenis rig ini sangat stabil, maka rig ini sering dipakai pada lokasi yang berombak besar dan memiliki cuaca buruk, dan pada kedalaman 90 hingga 750 meter.



6.Drill Ship, merupakan jenis rig yang bersifat mobile dan diletakan di atas kapal laut, sehingga sangat cocok untuk pengeboran di laut dalam (dengan kedalaman lebih dari 2800 meter). Pada kapal ini, didirikan menara dan bagian bawahnya terbuka ke laut (Moon Pool). Dengan sistem Thruster yang dikendalikan dengan komputer, dapat memungkinkan sistem ini dapat mengendalikan posisi kapalnya. Memiliki daya muat yang lebih banyak sehingga sering dipakai pada daerah terpencil maupun jauh dari daratan. Rig ini juga jenis rig terapung. Rig ini seperti kapal-kapal kebanyakan, cuma sudah dimodifikasi beberapa bagiannya sehingga berfungsi sebagai rig. Di tengah kapal, biasanya didirikan menara dan di bagian bawahnya terbuka ke laut (moon pool). Drill ship adalah rig mobile yang paling sering digunakan untuk pengeboran sumur-sumur explorasi yang jauh dari daratan.



Berdasarkan fungsi-fungsi dari rig itu sendiri, dapat terbagi menjadi dua macam, yaitu:

1.Drilling Rig, merupakan rig yang digunakan untuk melakukan proses pemboran pada sumur, baik sumur baru, cabang sumur baru, maupun memperdalam sumur lama.



2.Workover Rig, rig ini memiliki fungsi untuk melakukan penutupan sesuatu terhadap sumur yang telah ada, misalnya berupa perawatan, perbaikan, penutupan, dan sebagainya.

Komponen-komponen pada rig itu sendiri pada umumnya terbagi menjadi lima dalam bagian besar, yaitu:

1.Hoisting System, secara umum komponen terdiri dari Drawworks (kadang disebut Hoist), Mast atau Derrick, Crown Block, Traveling Block, dan Wire Rope (Drilling Line). Hoisting System berfungsi untuk menurunkan dan menaikan tubular (pipa pemboran, peralatan completion, atau pipa produksi) untuk keluar dan masuk lubang sumur.

2.Rotary System, merupakan komponen dari rig yang berfungsi sebagai pemutar pipa-pipa di dalam sumur. Pada pemboran konvesional, pipa pemboran (Drill Strings) memutar mata-bor (Drill Bit) untuk penggalian sumur.

3.Circulation System, komponen ini memiliki fungsi berupa mensirkulasikan fluida pemboran untuk keluar dan masuk ke dalam sumur dan menjaga agar properti lumpur seperti yang diinginkan. Sistem sirkulasi ini meliputi antara lain: pompa tekanan tinggi untuk memompakan lumpur keluar dan masuk ke dalam sumur, dan pompa rendah digunakan untuk mensirkulasikan lumpur di permukaan. Kemudian, peralatan untuk mengkondisikan lumpur: Shale Shaker: berfungsi untuk memisahkan “solid” hasil pemboran (Cutting) dari lumpur, Desander: berfungsi untuk memisahkan pasir, Degasser: berfungsi untuk mengeluarkan gas, Desilter: berfungsi untuk memisahkan partikel padat berukuran kecil.



4.Blowout Prevention System, komponen ini berfungsi untuk mencegah terjadinya Blowout (meledaknya sumur di permukaan dikarenakan adanya tekanan tinggi dari dalam sumur). Pada komponen ini bagian yang utama adalah BOP (Blow Out Preventer) yang terdiri atas berbagai macam katup (Valve) dan dipasang di kepala sumur (Wellhead).



5.Power System, komponen ini berupa sumber tenaga yang berfungsi untuk menggerakan semua sistem di atas dan juga untuk suplai listrik. Sebagai sumber tenaga, biasanya menggunakan mesin diesel berkapasitas besar. Pada sebuah rig untuk Power Systemnya, tergantung dari ukuran dan kedalaman sumur yang akan di capai, biasanya akan membutuhkan satu atau lebih Prime Mover. Pada rig besar biasanya memiliki tiga atau empat buah, bersama-sama mereka membangkitkan tenaga sebesar 3000 atau lebih Horsepower. Dan, tenaga yang dihasilkan juga harus dikirim ke komponen rig yang lain.


Read More..

Glosarium

• Acid mine water (air asam tambang)
Air tambang yang mengandung asam sulfat lemah yang dihasilkan dari reaksi organik atau anorganik dari material yang mengandung pirit dengan air dan oksigen
• Acidizing (Pengasaman)
Proses pemasukan asam ke dalam formasi gamping yang mengandung minyak dan gas bumi untuk memperbaiki permeabilitas agar memudahkan pengaliran minyak dan gas bumi kedalam lubang sumur.
• Adit (terowongan buntu)
Jalan masuk utama ke tambang bawah tanah, berupa terowongan buntu yang dibuat mendatar dan menghubungkan tempat bawah tanah dengan udara luar atau permukaan bumi.
• Age (Umur) Zaman Geologi
Suatu jangka waktu sejarah bumi yang diciptakan oleh bentuk kehidupan yang penting/ dominant/ kejadian tertentu.
• Agglomerate (gumpalan)
Butiran padat yang saling bergumpal dengan kuat sebagai produk proses aglomerasi
• Agitation (pengadukan)
"Pengadukan yang dilakukan untuk meningkatkan kontak fisik antara dua fase yang bereaksi, msl. Dalam proses pengatusan; agitasi dimaksudkan untuk mempercepat proses pelarutan"

• Alloy (paduan logam)
Bahan logam yang terdiri dari dua atau lebih unsur logam
• Alteration (alihan/ubahan)
Hasil proses perubahan komposisi mineral suatu batuan yang disebabkan oleh perubahan kimiawi dan fisika, pengaruh larutan hydrothermal , pelapukan, dan metamorfosa
• Amalgam (amalgam)
Paduan antara logam dan air raksa dalam bentuk padatan lunak/kenyal logam-logam yang dapat membentuk amalgam, misal emas, nikel, platina, dan perak.
• Amalgamation (amalgamasi)
Proses pengambilan emas atau perak dari bijihnya melalui pembentukan amalgam.
• Anemometer (anemometer)
Alat pengukur aliran udara

• ANFO (Ammonium Nitrate and Fuel Oil)
Sejenis bahan peledak kuat yang digolongkan dalam zat peledak (blasting agent)
• Anthracite (antrasit)
Jenis batubara yang menurut klasifikasi ASTM mempunyai kandungan karbon tertambat lebih besar dari 86%, hydrogen di bawah 4 %, dan zat terbang tidak lebih dari 14 %, warnanya hitam mengkilat dengan bidang-bidang belah yang konkoidal (mengulit bawang)...
• Anticlinal Theory (Teori Antiklin)
Teori tentang akumulasi minyak, gas , dan air pada lapisan cembung dalam tatanan tertentu (air paling bawah) asalkan strukturnya mengandung batuan reservoir, yang berhubungan baik dengan batuan induk, dan ditutupi dengan batuan tudung.
• Anticlinal Trap (Perangkap Antiklin)
Lapisan dalam struktur antiklin tempat akumulasi hidrokarbon.
• Anticline (Antiklin)
Konfigurasi geologis yang lapisan-lapisan batuan sedimennya terlipat dan membentuk struktur yang cembung.
• API Gravity (Berat Jenis API)
Berat Jenis minyak yang dinyatakan dalam satuan derajat API. Hubungan antara derajat API dengan berat jenis pada 60 F/ 70 F dapat dinyatakan dengan rumus API = 145 / (berat jenis pada 60 F/ 70 F)
• Appraisal Well (Sumur Kajian)
Kelompok sumur pertama yang akan dibor setelah ditemukannya minyak dan gas bumi dengan tujuan menetapkan batas reservoir minyak dan gas bumi, produktivitas sumur, serta ciri minyak dan gas bumi didaerah tersebut.
• Aquifer (akuifer)
Satuan batuan berpori di bawah permukaan tanah yang dapat menyimpan dan meluluskan air
• Aquiver (Akuifer)
Bagian reservoir yang mengandung air yang menjadi tenaga pendorong minyak.
• Aragonite (aragonit)
Mineral yang mempunyai rumus kimia CaCo3, bentuk kristal ortorombik, merupakan polimorfisme dari mineral kalsit, warna putih kekuningan, abu-abu, kilap kaca, transparan hingga translusen, kekerasan 3,5-4,0 skala Mohs, berat jenis 2,95, merupakan enda...
• Argentite (argentit)
Mineral yang mempunayi rumus kimia Ag2S, mengadung 87,1% perak, bentuk kristal kubik, warna abu-abu gelap, kilap logam, legap,kekerasan 2,0-2,5 skala mohs, berat jenis 7,19 - 7,36, merupakan mineral utama perak, terdapat sebagai urat bijih.
• Aromatics (Aromat)
(lihat aromatics hydrocarbon)
• Aromatics Hydrocarbon (Aromat)
"Golongan hydrocarbon siklik dari keluarga benzene, disebut aromatic karena turunan banyak yang beraroma khas; mempunyai berat jenis relative tinggi, dan mempunyai sifat antiketuk dan sifat pelarut yang baik."
• Arsenic (arsen)
Unsur logam alami yang mempunyai rumus kimia As, bersifat getas, terdapat dalam bentuk butir atau massa berbentuk ginjal, warna abu-abu, berat jenis 5,7 , terdapat pada urat yang berhubungan dengan intrusi batuan beku, berasosiasi dengan bijih kobalt...
• Ash (abu)
Material anorganik sisa pembakaran yang tertinggal dan tidak bisa terbakar oleh suatu proses pembakaran yang berlangsung
• Asphalt (Aspal)
Campuran antara bitumen dan zat mineral lembam yang terjadi secara alamiah atau buatan.
• Asphalt Base Crude Oil (Minyak Bumi Aspal)
Minyak bumi yang kadar parafinnya rendah, tetapi kadar aspalnya tinggi. Jenis hidrokarbonnya terutama terdiri atas rangkaian neftenik.
• Assay (uji kadar logam)
Pengujian atau penentuan kuantitas kandungan logam tertentu dalam bijih misal : Cu, Pb, Zn dalam bijih sulfida atau Au, Ag dalam bijih emas
• Aviation Gasoline (Avgas) Bensin Pesawat Terbang
Bensin khusus untuk motor torak pesawat terbang yang nilai oktannya tinggi, stabilitasnya tinggi, titik bekunya rendah, serta trayek sulingnya lebih datar.
• Aviation Turbine Fuel (Avtur) Bensin Pesawat Jet
Bensin khusus untuk pesawat terbang turbin gas yang trayek didihna berkisar antara 150 C - 250 C.
• Azurite (azurit)
Mineral tembaga sekunder yang mempunyai rumus kimia Cu3(CO3)2(OH)2 bentuk kristal monoklin, warna biru tua, kilap intan hingga gelas, transparan hingga legap.
• Banka drill (bor bangka)
Bor tumbuk manual dipergunakan untuk mengambil percontoh atau menguji cebakan aluvial yang terdapat pada kedalaman 30 - 35 m.
• Barometer (barometer)
Alat untuk mengukur tekanan absolut udara
• Base rock (batuan dasar)
Batuan yang berada langsung di bawah lapisan batuan yang ekonomis untuk ditambang
• Basin (cekungan)
Daerah cekungan yang luas terdiri atas batuan sediment dan yang karena konfigurasinya dapat merupakan tempat tampungan minyak.
• Basin (Cekungan)
Daerah cekungan yang luas terdiri atas batuan sediment dan yang karena konfigurasinya dapat merupakan tempat tampungan minyak.
• Bauxite (bauksit)
Bahan galian yang kaya akan aluminium, sedangkan kadar alkali, alkali tanah, dan silika bebasnya rendah, terbentuk dari proses laterisasi batuan beku asam sampai sedang.
• Bench (jenjang)
Undakan yang sengaja dibuat dalam pekerjaan penggalian atau dalam penambangan
• Bench mark (titik ikat)
Suatu titik dalam pengukuran tanah yang mempunyai kedudukan tetap yang diketahui korrdinat dan ketinggiannya untuk digunakan sebagai acuan.

• Bentonite (bentonit)
Lempeng yang terdiri dari kelompok montmorillonit atau mineral smektit.
• Bentonite (bentonit)
"Lempung yang komponen utamanya mineral montmorilonit yang jika kena air akan mengembang; digunakan terutama untuk Lumpur pengeboran."
• Benzene (Benzena)
"Senyawa hidrokarbon berstruktur cincin aromatic; mempunyai titik didih 80 C."
• Benzine (Bensin)
(lihat gasoline)
• Bit (Pahat)
Ujung rangkaian bor yang memotong batuan untuk membuat lubang.
• Bitumen (bitumen)
Hidrokarbon dengan komposisi tak tentu, berbentuk mulai dari padat, padat tanggung sampai cair.
• Bitumen (Bitumen)
Bagian bahan organic dalam batuan sediment yang dapat larut dalam pelarut organic.
• Bituminous coal (batubara bituminus)
Jenis batubara yang menurut klasifikasi ASTM berada di antara antasit dan batubara subbituminus.
• Blast furnace (tanur tinggi)
Tungku peleburan tinggi yang berbentuk silinder dipergunakan untuk mereduksi bijih besi menjadi besi kasar (besi wantah)
• Blending (campur)
Penggabungan berbagai bahan mentah atau bijih dengan berbagai kadar sehingga diperoleh hasil campuran yang mempunyai kadar tertentu.
• Blok caving (ambrukan)
Metode penambangan bawah tanah dengan cara membuat lubang bukaan di bawah block dan melanjutkannya dengan meruntuhkan blok diatasnya.
• Blow-out (Semburan Liar)
Semburan gas, minyak, atau fluida lain secara tak terkendali dari dalam sumur ke udara.
• Blow-out Preventer (BOP) Pencegah semburan Liar
Peralatan yang dipasang di kepala sumur untuk tujuan pengendalian tekanan di anulus antara pipa selubung dan pipa bor, atau di lubang terbuka sewaktu operasi pengeboran atau penyelesaian sumur supaya tidak terjadi semburan liar.
• Bore Hole (Lubang Bor)
Lubang yang dibuat dengan melakukan pengeboran.
• British Termal Unit (BTU)
Satuan panas yang besarnya 1/180 dari panas yang diperlukan untuk menaikkan suhu satu pound (0.4536 kg) air dari 32 F (0 C) menjadi 212 F (100 C) pada ketinggian permukaan laut. Biasanya dianggap sama dengan jumlah panas yang diperlukan untuk menaikk...
• Bronze (perunggu)
Paduan tembaga dengan timah putih
• Brown coal (batubara muda)
Jenis batubara yang mempunyai nilai kalor lebih kecil dari 5200 kkal/kg biasanya berwarna kecokelatan.
• Brucite (brusit)
Mineral dengan rumus kimia Mg(OH)2, bentuk kristal trigonal, berwarna putih atau kebiruan,berkilap kaca, berbentuk menyerat, mendaun dengan kekerasan 3 pada skala Mohs berat jenis 2,9 terdapat pada serpentin dan batuan gamping tidak murni.
• Caking coal (batubara muai)
Batubara yang mempunyai sifat mengembang jika dipanaskan
• Calorie (kalori)
"Energi yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 gram air sebanyak 1 derajat; 1 kalori = 4.19 joule"
• Calorie (Kalori)
Energi yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 gram air sebanyak 1 C dari 14,5 C menjadi 15,5 C
• Calorific Value (Nilai Panas)
(lihat heating value)
• Cap Rock (batuan tudung)
Formasi (lapisan batuan) yang berada langsung diatas batuan reservoir dan sifatnya kedap fluida.
• Cap Rock (Batuan Tudung)
Formasi (lapisan batuan) yang berada langsung diatas batuan reservoir dan sifatnya kedap fluida.
• Carat (karat)
(1) Ukuran untuk menyatakan kemurnian emas dalam suatu paduan yang setara dengan 1/24 bagian emas, misal 14 karat, berarti 14/24 emas murni. (2) Satuan berat untuk intan dan batu mulia lain, misal 1 karat intan sama dengan 200 mg.
• Carbon (zat arang)
Unsur kimia nir logam dengan rumus kimia C, berat atom 12,011, nomor atom 6 dari sistem periodik unsur. Bila terdapat dalam keadaan bebas berupa intan dan grafit
• Carbon steel (baja karbon)
Baja yang mengandung karbon lebih dari 0,8 %
• Carnonite (karnonit)
Mineral radioaktif yang merupakan sumber radium, bijih uranium dan vanadium
• Casing (Pipa Selubung)
Pipa baja yang dipasang di dinding sumur minyak/ gas, untuk menahan runtuhnya dinding lubng, dn menjadi saluran pengaliran minyak pada sumur produktif.
• Casing Cementing (Penyemenan Selubung)
Pengisian annulus antara pipa selubung dan dinding lubang bor dengan bubur semen, untuk mencegah migrasi fluida antara lapisan tidak kedap air dan menyangga pipa selubung.
• Cassiterite (kasiterit)
Mineral timah oksida yang terdapat sebagai endapan aluvial yang merupakan hasil pelapukan urat bijih.
• Caving Methode (metode ambrukan)
Cara penambangan endapan bijih pada tambang bawah tanah dengan cara pengambrukan / meruntuhkan bijih bagian atas setelah dibuat lombong ambrukan di bagian bawahnya
• Cetane number (Angka Setana)
Angka ukur kualiatas pembakaran bahan bakar solar yang menunjukkan mudah/ tidaknya solar menyala jika disemprotkan kedalam motor bakar.
• Chalcopyrite (kalkopirit)
Mineral bijih tembaga yang terdapat dalam cebakan tembaga porfiri dan urat-urat hidrothermal atau metasomatik
• Chalk (batu kapur)
Jenis batu gamping lunak seperti tanah, berpori dan berwarna putih sampai abu-abu muda, berupa kumpulan cangkang kerang yang berukuran halus terdiri dari 90 - 99 kalsit.
• Charcoal (arang kayu)
Bahan bakar yang dibuat dengan cara pembaraan kayu tanpa udara pada suhu 500 - 600 derajat C
• Christmas Tree (silang sembur)
Rangkaian katup-katup pada kepala sumur untuk mengendalikan tekanan didalam sumur dan kecepatan aliran fluida ke permukaan.
• Clay (Lempung)
Batuan yang terdiri tas butir halus silikat alumina berair sebagai hasil dekomposisi batuan feldspar dan batuan silikat alumina lain.
• Coal Gasification (gasifikasi batubara)
konversi batubara menjadi gas hidrokarbon yang lebih bersih dan lebih mudah diangkut dan disalurkan.
• Contour (kontur)
Garis yang digambarkan pada sebuah peta, dipergunakan untuk menghubungkan semua tempat pada ketinggian yang sama di atas permukaan laut.
• Cracking (Perekahan)
Proses dalam reactor kilang yang memecahkan molekul hidrokarbon besar menjadi molekul hidrokarbon yang lebih kecil yang bertitik didih lebih rendah dan stabil lewat pemanasan, peningkatan tekanan, atau penggunaan katalis.
• Crude oil (minyak Bumi)
Campuran berbagai hidrokarbon yang terdapat dalam fase cair dalam reservoir di bawah permukaan tanah dan yang tetap cair pada tekanan atmosfir setelah melalui fasilitas pemisahan diatas permukaan.
• Cut off grade (kadar batas)
Kadar terendah bahan galian atau kadar rata-rata campuran bahan galian atau mineral yang terendah, tetapi masih memberikan keuntungan apabila ditambang dan diolah dengan tingkat teknologi dan pada keadaan ekonomi tertentu
• Dead Oil (Minyak Mati)
Minyak bumi yang pada dasarnya tidak mengandung gas lagi.
• Dead Weight Ton (DWT) (Ton Bobot Mati)
Berat air dalam ukuran ton yang dipindahkan oleh bagian badan kapal yang tercelup di dalam air dalam keadaan muatan penuh dikurangi berat kapal.
• Dead well (Sumur Mati)
Sumur yang tidak berproduksi.
• Depletion (Economic) Deplesi (ekonomi)
penurunan nilai ekonomi reservoir minyak/ gas bumi akibat pengambilan volume.
• Development Well (Sumur Pengembangan)
Sumur yang dibor didaerah yang telah terbukti mengandung minyak atau gas dengan tujuan mendapatkan produksi yang diinginkan.
• Deviation (Deviasi)
Penyimpangan arah lubang bor dari garis vertical, yang dinyatakan dalam derajat dan diukur pada beberapa kedalaman.
• Directional Drilling (Pengeboran Terarah)
Pengeboran miring yang direncanakan menuju satu titik sasaran.
• Discovery Well (Sumur Penemuan)
Sumur eksplorasi yang terbukti mampu menghasilkan hidrokarbon secara komersial.
• Dogleg (Lubang Cengkok)
Belokan pada pipa, selokan atau sumur yang disebabkan oleh perubahan arah yang tajam.
• Drainage Radius (jari-jari pengurasan)
Daerah sekeliling sumur yang dapat dikuras oleh sumur.
• Drilling mud ( lumpur pengeboran)
Lumpur yang khusus dibuat dengan sifat fisik tertentu yang digunakan dalam pemboran
• Drilling Muds or Fluid (Lumpur pengeboran)
Campuran yang terdiri atas air dan bahan berupa serbuk seperti lempung khusus, serpih dan barit yang diperlukan untuk mengankut serbuk bor dari dasar lubang, membantu mendinginkan dan melumasi mata bor.
• Drilling Platform (anjungan pengeboran)
Peralatan tetap penyangga peralatan pengeboran lepas pantai yang memungkinkan pengeboran beberapa sumur.
• Drilling rig (Perangkat pengeboran)
Unit pengeboran yang terdiri atas derek dan perlatan permukaan.
• Dry Gas (Gas kering)
Gas yang tak mengandung fraksi yang mudah mengembun pada kondisi standar.
• Dry Hole (Lubang Kering)
Sumur eksplorasi atau pengembangan yang ternyata tidk dapat memproduksi minyak atau gas dalam jumlah yang cukup ekonomis.
• Dual Completion (penyelesaian ganda)
Sumur yang memproduksi dari dua formasi secara serempak. Produksi masing-masing lapisan dipisahkan dengan cara memasang dua rangkaian pipa sembur dengan penyekat atau memasang satu rangkaian pipa sembur dengan sebuah penyekat dan memproduksi lapisan ...
• Dump truck (truk jungkit)
Truk yang direkayasa khusus memudahkan penumpahan muatan
• Duralumin (duralumin)
Paduan logam 7075 dan dipergunakan sebagai bahan kontruksi pesawat terbang.
• Dust (debu)
Partikel zat padat yang berukuran lebih kecil dari 1/16 mm
• Effective Porosity (Porositas Efektif)
Persentase volume pori yang saling berhubungan dan dapat dilalui fluida terhadap volume batuan keseluruhan.
• Electric Well Log (Rekaman Kelistrikan Sumur)
"Rekaman sifat-sifat listrik dari formasi sepanjang lubang sumur; dipakai untuk interpretasi mengenai formasi dan fluida yang dikandungnya."
• Electric Well Log Survey (Survey Rekaman Kelistrikan Sumur)
Survey bagian sumur yang tidak terselubung untuk memperoleh rekaman sifat-sifat listrik formasi.
• Eluvial (eluvial)
Proses pembentukan endapan klastis yang terakumulasi dekat dengan dengan sumbernya
• Emerald (zamrud)
Batu mulia yang berwarna-warni, terdapat terutama di lapisan-lapisan kapur
• Enchanced Recovery (Peningkatan Perolehan)
Penambahan energi pada reservoir untuk meningkatkan jumlah keseluruhan produksi dari reservoir yang bersangkutan.
• Epicentre (episentrum)
Titik pada permukaan bumi yang terletak tepat di atas pusat gempa bumi
• Exploitation (ekploitasi)
Penggalian endapan bahan galian dari kulit bumi secara ekonomis dengan menggunakan system penambangan tertentu
• Exploitation well (Sumur Pengembangan)
(lihat development well)
• Exploration (ekplorasi)
Kegiatan lanjutan dari prospeksi dengan tujuan untuk menentukan secara akurat besar cadangan, kadar, sifat fisik, sifat kimia, letak dan bentuk endapan bahan galian.
• Exploration (Eksplorasi)
Penyelidikan dan penjajakan daerah yang diperkirakan mengandung mineral berharga dengan jalan survey geologi, survey geofisik, atau pengeboran dengan tujuan menemukan deposit dan mengetahui luas wilayahnya.
• Fault (sesar/ Patahan)
Lapisan batuan yang terputus dan bergeser dari posisi semula (Keatas, kebawah atau kesamping).
• Fault (sesar/ Patahan)
Lapisan batuan yang terputus dan bergeser dari posisi semula (Keatas, kebawah atau kesamping).
• Feedstock (Bahan baku)
Bahan utama yang dimasukkan kedalam pabrik untuk diolah lebih lanjut.
• Ferrite( ferit)
"Bahan bersifat magnetik yang terdiri atas oksida-oksida logam; salah satu logam bervalensi tiga"
• Ferro-silicon (ferosilikon)
"Paduan besi silikon dengan kadar Si bervariasi antara 25 - 95 % umumnya digunakan sebagai bahan deoksidasi pada (proses) pencetakan barang dari logam baja; tembaga; atau perunggu."
• Ferronickel (feronikel)
"Paduan besi dengan nikel ; kadar nikel lebih besar dari 25%."
• Flare (Suar Bakar)
Alat pembuangan minyak dan atau gas secara aman dengan jalan pembakaran karena tidak bisa disimpan.
• Flotation(flotasi)
"Proses konsentrasi mineral berharga dengan cara mengpungkannya sedang mineral lainnya tetap berada dalam luluhan; proses pemisahan berdasarkan perbedaan sifat fisika-kimia permukaan mineral dengan menggunakan reagen kimia tertentu."
• Flowing Well ( Sumur sembur Alam)
Sumur yang menghasilkan minyak dan/ atau gas bumi tanpa bantuan tenaga luar.
• Fluid injection (Injeksi Fluida)
Injeksi gas atau cairan kedalam reservoir untuk mendorong minyak kedlam sumur produksi.
• Fluorite (fluorit)
Mineral ikutan pada bijih timah, timbal, dan seng terdapat dalam endapan pneumatolitik.
• Formation damage (kerusakan formasi)
"Kerusakan pada lapisan produktif yang mengakibatkan berkurangnya pengaliran hidrokarbon ke dalam sumur; dapat terjadi jika dinding lubang sumur tertutup oleh filtrate Lumpur pengeboran, serbuk bor, atau oleh komponen padat dari minyak bumi yang sang...
• Fracturing (Perekahan)
Penerapan tekanan hidraulik pada formasi untuk mencipatakan retakan-retakan sehingga minyak dan gas dapat mengalir kedalam sumur.
• Fuel Oil (Minyak Bakar)
Sulingan berat, residu atau campuran keduanya yang dipergunakan sebagai bahan bakar untuk menghasilkan panas atau tenaga.
• Furnace (tanur)
Tungku pemanggangan, perekdusian, dan peleburan yang membutuhkan temperatur sangat tinggi.
• Furnace Oil (Minyak Tungku)
Minyak sulingan yang terutama digunakan untuk peralatan pemanasan ruangan.
• Futures (perdagangan berjangka)
Transaksi jual dan/ atau beli komoditas dengan satu harga, jumlah kuantitas, dan kualitas yang diinginkan untuk pengiriman pada waktu yang telah ditentukan.
• Gallon (Galon Amerika)
Satuan ukuran isi yang besarya sama dengan 231 in3 atau 3.785 liter.
• Garnerite (garnerit)
Bijih nikel dengan berat jenis 2,3-2,8 dan mengandung nikel lebih dari 24%
• Gas Cap (Tudung Gas)
Gas bebas yang berada diatas minyak dalam reservoir.
• Gas Cap Drive (Dorongan Tudung Gas)
Tekanan tudung gas yang mendorong minyak masuk ke dalam sumur melalui pori-pori batuan.
• Gas Injection (Injeksi Gas)
Gas alam yang dimasukkan ke dalam reservoir melalui sumur injeksi agar tekanan reservoir tersebut dapat dipertahankan.
• Gas Lift (Sembur Buatan)
Pengangkatan minyak dengan jalan menginjeksikan gas bertekanan tinggi ke dalam anulus sumur produksi dan mencampurkannya kedalam fluida sumur agar laju arus meningkat.
• Gas Oil Contact (Goc) Batas Gas Minyak
Bidang batas antara lapisan minyak dengan lapisan gas dalam reservoir.
• Gas Oil Ratio (GOR) Nisbah Gas Minyak
Perbandingan antara jumlah gas dan minyak yang diukur dalam satuan takar (m3/m3, ft3/ bbl).
• Gas Well (Sumur Gas)
Sumur yang produk utamanya adalah gas bumi.
• Gasoline (Bensin)
Hasil pengilangan minyak yang mempunyai trayek didih 30 - 220 C yang cocok untuk digunakan sebagai bahan baker motor berbusi (bensin).
• Gel (Agar)
Zat seperti agar-agar yang dibentuk oleh disperse koloidal dalam keadaan diam.
• Gel Strength (Daya Agar)
"Ukuran kemampuan disperse koloidal untuk mempertahankan bentuk agar; ukuran tersebut pada Lumpur pengeboran menentukan kemampuan menahan zat padat dalam keadaan suspensi."
• Gem (permata)
Mineral atau bahan sintesis lainnya yang memilikui keawetan dan keindahan alami ataupun keindahan buatan sertai memadai untuk digunakan sebagai perhiasaan.
• Geophysics (Geofisika)
Ilmu yang mempelajari cirri fisis bumi dengan metoda fisika kuantitatif, khususnya metode seismic refleksi, refraksi, gaya berat, magnet, listrik, dan radiasi.
• Grade (kadar)
Kuantitas kandungan unsur atau senyawa dalam suatu bahan galian, hasil pengolahan, atau pemurnian.
• Grade resistance (tahanan kemiringan)
Besarnya gaya berat (gravitasi) yang melawan atau membantu gerak kendaraan karena kemiringan jalur jalan yang dilaluinya
• Granite (granit)
Batuan beku dalam (plutonik) asam berbutir kasar, terutama terdiri atas mineral-mineral feldspar dan kuarsa.
• Graphite (grafit)
Mineral logam dengan rumus kimia C, sebagai butiran dalam urat atau tersebar dalam batuan malihan digunakan untuk pensil cat pelumas dan elektrode
• Gross Production (Produksi Kotor)
Produksi cairan sebagaimana yang keluar dari sumur.
• Ground water (air tanah)
Air yang terperangkap dalam ruang antar-butir mineral pembentuk batuan .
• Gun Perforating ( Pelubangan Tembak)
Cara pelubangan selubug sumur (tubing) dengan menggunakan senapan pelubang.
• Halite (halit)
Mineral garam dengan rumus kimia NaCl, mempunyai system kristal kubus.
• Hard coal (batubara tua)
Jenis batubara yang mempunyai nilai kalor lebih tinggi dari 5200 kkal/kg
• Heat Exchanger (Alat Pertukaran Panas)
Alat pengalih panas satu fluida ke fluida lain, atau peralatan yang berupa susunan pipa yang memindahkan panas dari fluida panas ke fluida yang lebih dingin dengan menghantarkannya lewat dinding pipa.
• Heating value (Nilai Panas)
Banyaknya panas yang terjadi pada pembakaran sempurna dari sejumlah satu satuan berat atau satuan volume bahan bakar.
• Heavy Ends (Fraksi Berat)
Bagian minyak bumi yang bertitik didih tinggi hasil proses destilasi.
• Heavy Fuel (Minyak bakar Berat)
(lihat residual fuel oil)
• Heavy metal (logam berat)
Kelompok elemen logam dengan berat atom relative tinggi
• Hidrogen Sulfude (Hidrogen Sulfit)
Senyawa hydrogen dan belerang, merupakan gas yang tak berwarna, mudah terbakar, berbau tidak enak, dan beracun. H2S
• Hidrothermal (hidrothermal)
Larutan sisa magma yang banyak mengandung air, mempunyai suhu 25o - 400o C berasal dari dapur magma.
• High pH mud (Lumpur alkalis)
Fluida pengeboran dengan pH lebih dari 10.5
• HSD (High Speed Diesel)
Lihat ADO atau DERV Fuel
• Hydraulic Fluid (Fluida Hidraulik)
Cairan yang dapat digunakan dalam system hidraulik, biasanya mempunyai viskositas rendah, indeks viskositas tinggi, dan titik tuang rendah.
• Hypocentre (pusat gempa)
Lokasi pusat getaran yang dihasilkan antara lain oleh pergeseran massa akibat kegiatan tektonik.
• Igneus rock ( batuan beku)
Batuan yang berasal dari pembekuan magma
• Illuminating Oil (Minyak Lampu)
(lihat burning oil)
• Indonesian mining jurisdiction (wilayah hukum pertambangan Indonesia)
Wilayah seluruh kepulauan Indonesia, tanah di bawah perairan dan paparan benua (continental shelf) kepulauan Indonesia.
• Inertinite (inertinit)
Kelompok maseral batu bara yang bila di bakar bersifat lembam (inert) artinya tidak menampakkan sifat plastisitas atau hanya menunjukkan sedikit kecenderungan aglunitas/melekat selama pengkokasan, terdiri atas makrinit, semifusit fusinit dan skleroti...
• Injection/ input Well (Sumur injeksi)
Sumur untuk memasukkan fluida ke dalam reservoir dibawah tanah.
• Isobutane (isobutana - C4H10)
Gas tanpa warna yang ditemukan dalam gas bumi, dan dihasilkan dalam jumlah besar dalam perengkahan minyak bumi.
• Isomerization ( Isomerisasi)
Reaksi yang mengubah susunan dasar atom dalam molekul tanpa menambah atau menghilangkan bagian dari bahan asal, banyak digunakan untuk mengubah hidrokarbon rantai lurus menjadi hidrokarbon rantai bercabang yang berangka oktan jauh lebih lebih tinggi....
• Isopach Map (Peta Isopah)
Jenis peta fasies dari suatu formasi dan atau anggota lapisan yang dinyatakan dalam bentuk garis-garis yang menunjukkan ketebalan yang sama.
• Jet bit (Pahat Jet)
Pahat bor yang mempunyai lubang khusus yang memungkinkan lumpur pengeboran dapat disemprotkan dengan kecepatan tinggi kearah formasi yang sedang dibor.
• Jet Perforating (Pelubangan jet)
Pembuatan lubang yang menembus selubung sumur dengan menggunakan bahan peledak unutk mendapatkan pelubangan ynag dalam dan terarah agar fluida mengalir ke dalam sumur melalui lubang tersebut.
• Jig (jig)
Alat yang digunakan untuk memisahkan mineral berat dari yang ringan dengan prinsip gravitasi dan gerak isap-tekan dalam media air
• Joint (Batang)
Satuan yang dipakai untuk menghitung banyaknya pipa dalam suatu rangkaian, rata-rata berukurn 6 - 9 meter.
• Joule (joule)
Unit energi yang besarnya ialah 1 joule = 107 ergs = 2,389 x 10 -4 kg kalori = 0,2391 kalori
• Kaolin (kaolin)
Jenis lempung yang sebagian besar terdiri dari mineral kaolinit, bila dibakar berwarna putih atau keputih-putihan digunakan sebagai bahan dasar keramik dan penggunaan lainnya.
• Kerosene (Minyak tanah/ kerosin)
Jenis minyak yang lebih berat dari fraksi bensin dan mempunyai berat jenis antara 0.79 dan 0.83 pada suhu 15C, dipakai untuk lampu dan kompor.
• Kick (tendangan)
Kenaikan tekanan secara mendadak pada kolom Lumpur pengeboran yang disirkulasikan karena tekanan yang lebih tinggi dalam formasi yang sedang dibor, harus cepat-cepat dikuasai untuk mencegah semburan liar.
• Killed steel (baja tuntas)
Baja yang telah mengalami proses deoksidasi, sehingga tidak terjadi pelepasan gas pada saat pembekuan
• Kinematik Viscosity (Viskositas Kinematik)
Nilai hasil bagi viskositas mutlak dengan kerapatan (berat jenis) pada suhu saat pengukuran viskositas, dinyatakan dengan satuan metric (Strokes dan sentistrokes).
• Laterization (laterisasi)
Pelapukan selektif pada kondisi tropis yang menyebabkan pengayaan mineral tertentu
• Leaching (pelindian)
Pengambilan mineral berharga dengan cara melarutkan pelarut tertentu pada bijih
• Leasing (kontrak sewa)
System penyewaan barang modal dalam kurun waktu tertentu sesuai dengan perjanjian tertulis.
• Life of mine (umur tambang )
Waktu yang dihitung dari jumlah cadangan dibagi dengan produksi tambang pertahun
• Light Ends/ Light (Fraksi Ringan)
Produk cair yang pertama-tama keluar dari kolom suling minyak.
• Light Oil (Minyak Ringan)
Semua sulingan minyak bumi yang diperoleh dari proses penguapan dan pengembunan pada tekanan atmosfer, memiliki derajat API antara 30 - 40.
• Lignite (lignit)
Jenis batubara yang menurut klasifikasi ASTM tergolong ke dalam batubara termuda yang merupakan tingkat pertama hasil proses pembatubaraan gambut.
• Limestone (batu gamping )
Batuan sedimen yang mengandung kalsium karbonat (CaCO3)
• Limestone (batuan gamping)
Batuan sediment yang terdiri atas mineral-mineral karbonat, terutama karbonat kalsium dan magnesium.
• Liner (selubung)
Pipa berdiameter kecil dari pipa selubung, dipasang pada ujung rangkaian pipa selubung, menjulur ke dalam formasi produktif.
• Liptinite (liptinit)
Anggota kelompok maseral batubara yang terdiri atas sporinit, kutinit, alginit, dan resinit, berasal dari sekresi tanaman dan masing-masing anggota dibedakan menurut morfologisnya.
• Live Oil (minyak hidup)
Minyak bumi yang mengandung gas.
• LNG (Liquefied Natural Gas) Gas Bumi Cair
Gas yang terdiri atas metana yang dicairkan pada suhu sangat rendah (-160C) dan dipertahankan dalam keadaan cair untuk mempermudah transportasi dan penimbunan.
• Loading ratio (nisbah pengisian)
Bilangan yang menunjukkan volume atau berat batuan asal yang dapat diledakkan oleh setiap pound (lb) bahan peledak
• Lost Circulation (Sirkulasi Hilang)
Hilangnya lumpur pengeboran karena masuk ke suatu lapisan formasi seperti gua, retakan, atau lapiasan yang sangat permeable.
• Lost Circulation Material (Bahan penyumbat)
Bridging Material
• Low grade Ore (bijih kadar rendah)
Bijih yang berkadar relatif rendah yang masih dapat dimanfaatkan untuk proses blending
• LPG (Liquefied Petroleum Gas) (Gas minyak cair-Elpiji)
Gas hidrokarbon yang dicairkan dengan tekanan untuk memudahkan penyimpanan, pengangkutan, dan penanganannya. Terdiri atas propane, butane atau campuran keduanya.
• LSWR (Low Sulfur Waxy Residue) Residu lilinan belerang rendah
Residu berlilin dengan kadar belerang rendah yang diperoleh dari penyulingan atmosferik minyak bumi, misalnya residu minyak minas.
• Lube (minyak lumas) Lubricating Oil
Minyak pelumas
• Lump coal (bongkahan batubara)
Batubara yang berukuran lebih besar dari 7,5 cm
• Magma (magma)
Lelehan silikat pijar, air dan gas dalam larutan, mengandung berbagai unsir kimia pembentuk batuan yang berada dalam perut bumi.
• Major Company (Perusahaan minyak Transnasional)
Perusahaan yang pada taraf internasional berperan aktif pda semua tahap kegiatan industri minyak dan gas bumi secara besar-besaran.
• Map scale (skala peta)
Perbandingan jarak antara 2 titik di peta dengan jarak mendatar dua tempat yang sebenarnya di lapangan.
• Matte (mat)
Senyawa logam dengan belerang yang merupakan produk antara dalam suatu proses ektraksi pirometallurgi
• Mechanical Octane Number (Angka Oktan Mekanis)
Perubahan kebutuhan angka oktan akibat perubahan rancang mesin, seprti ruang bakar, manifold, pewaktuan katup, dan pendinginan.
• Mesh (mes)
Ukuran ayakan yang menunjukkan banyaknya lubang setiap satu inci panjang.
• Metal (logam)
Unsur kimia yang bersifatpenghantar listrik dan panas yang baik
• Metallurgy (metallurgi)
Ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkaitan dengan logam dan paduannya
• Methane ( gas rawa)
"Gas yang selalu terdapat dalam lapisan batubara; gas ini terbentuk bersamaan dengan proses pembentukan batubara"
• Migration (Migrasi)
Perpindahan minyak dan gas bumi dari batuan induk ke batuan reservoir.
• Mine (tambang)
Lokasi kegiatan pengambilan mineral yang bernilai ekonomi.
• Mineral (cebakan)
Kumpulan material yang terendap oleh proses alami baik primer maupun sekunder.
• MMMCF (BSCF)
billion cubic feet.
• Multiple Completion (Penyelesaian majemuk)
Penyelesaian uji sumur untuk mengeluarkan minyak atau gas serempak dari tiga lapisan atau lebih.
• Naphtha (Nafta)
Sulingan minyak bumi ringan dengan titik didih akhir yang tidk melebihi 220C
• Natural coke (kokas alam)
Cebakan batubara yang mengalami proses pengubahan secara alamiah oleh adanya suatu sumber panas yang menyebabkan terbentuknya kokas karena hilangnya sebagian besar zat terbang.
• Natural Gas (Gas Bumi)
Semua jenis hidrokarbon berupa gas yang dihasilkan dari sumur mencakup gas tambang basah, gas pipa selubung, gas residu setelah ekstraksi hidrokarbon cair dan gas basah, dan gas nonhidrokarbon yang tercampur secara alamiah.
• Natural Gasoline (Bensin Alam)
Campuran hidrokarbon yang terkondensasi dari gas bumi dan yang distabilkan untuk mendapatkan trayek didih yang cocok untuk dipadukan dengan bensin kilangan, juga dipakai sebagai bahan pelarut.
• Net calorie value (nilai kalor bersih)
Panas pembakaran batubara dikurangi dengan panas untuk penguapan kandungan air.
• NGL (Natural Gas Liquids) (Cairan Gas Bumi)
Cairan yang didapat dari gas bumi, termasuk kondensat, gas minyak cair, dan bensin alam.
• Non Associated Gas (Gas Nonasosiasi)
Gas bumi yang terdapat didalam reservoir yang tidak mengandung minyak yang berarti.
• Normal fault (sesar normal)
Jenis sesar yang dinding atasnya bergerak kea rah bawah terhadap dinding bawah
• Ocean coal (batubara laut)
Batubara yang terletak di bawah dasar laut
• Octane Number (Angka Oktan)
"Angka yang menunjukkan nilai antiketuk relative bensin dan kecenderungan bahan bakar cair untuk berdetonasi; ditujunjukkan oleh persentase volume iso oktan dalam campurannya dengan normal heptana yang mengakibatkan intensitas ketukan yang sama dalam...
• Offshore Drilling (Pengeboran lepas pantai)
Pengeboran yang dilakukan di laut atau di danau besar.
• Oil Base Mud (Lumpur Dasar Minyak)
Lumpur pengeoran dengan padatan lempung yang teraduk di dalam minyak yang dicampur dengan 1 sampai dengan 5 persen air.
• Oil In Place (Minyak di tempat)
jumlah minyak bumi yang diperkirakan ada dalam reservoir dan belum pernah diproduksi.
• Onshore Drilling (Pengeboran Darat)
Pengeboran yang dilakukan didarat.
• OPEC(Organisation of Petroleum Exporting Countries)
"Organisasi eksportir minyak yang didirikan tahun 1960, beranggotakan 10 negara, seperti; Algeria, Indonesia, Iran, Iraq, Kuwait, Libya, Qatar, Saudi Arabia, UAE, Venezuela."
• Operating cost (biaya operasi)
Semua pengeluaran yang langsung digunakan untuk memproduski barang, termasuk didalamnya, antara lain biaya umum, biaya penjualan, biaya administrasi, dan bunga pinjaman.
• Ore mineral (mineral bijih)
Mineral yang mengandung logam berharga
• Overburden (lapisan penutup)
Lapisan tanah atau batuan yang berada di atas dan langsung menutupi lapisan bahan galian berharga sehingga perlu disingkirkan terlebih dahulu sebelum dapat menggali bahan galian tersebut.
• Packer (Penyekat)
Alat semacam sumbat yang dapat mengembang untuk memisahkan ruangan annulus diantara rangkaian pipa dan selubung.
• Pan (dulang)
Alat prospeksi tradisional untuk mencuci mineral berat rombakan seperti emas, kasiterit, dan intan
• Paraffin (Parafin)
Hidrokarbon jenuh dengan rantai terbuka.
• Paraffin Base Crude Oil (Minyak Bumi Parafinik)
Minyak bumi yang hidrokarbonnya terdiri atas parafin.
• Paraffin Destilate (Sulingan Parafin)
Sulingan minyak bumi yang mengandung kristal lilin sebelum proses pengawalilinan yang menghasilkan lilin parafin dan minyak parafin.
• Paraffin Wax (Lilin Parafin)
Lilin yang diperoleh antara alin dari sulingan parafin dengan jalan pendinginan dan penyaringan bertekanan, berupa massa yang berbentuk kristal, tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa dan terdidi atas campuran hidrokarbon padat yang sebagian besa...
• Pathfinder elements (unsur pandu)
Unsur-unsur tertentu yang dapat digunakan sebagai petunjuk mineralisasi.
• Pay Zone/ Sand ( Zona Produktif)
Batuan reservoir yang mengandung minyak dan gas bumi dalam jumlah yang dapat diproduksikan
• Penetration Rate (Laju pengeboran)
laju pengeboran yang dinyatakan dalam ukuran meter per jam atau kaki per jam.
• Perforating Gun (Senapan Pelubang)
Alat yang diturunkan ke dalam lubang sumur untuk memicu peledak erdaya besar atau menembakkan peluru baja menembus dinding pipa selubung dan semen ke dalam zona produktif, sehingga fluida formasi keluar dari reservoir memasuki lubang sumur.
• Perlite (perlit)
Batuan beku kaca vulkanik menyerupai komposisi andesit sampai riolit, mngandung air terikat 2- 5 %, mengembang bila dipanaskan dengan cepat ke titik lelehnya
• Permeability (Permeabilitas)
Kemampuan batuan untuk melewatkan fluida melalui saringan (pori-pori).
• Petrography (petrografi)
Pemerian bersistem dari batuan dalam sayatan tipis
• Petroleoum Coke (Kokas Minyak Bumi)
Padatan yang terjadi pada proses perengkahan minyak bumi, terdiri atas hidrokarbon polisiklis tinggi dengan kadar hidrogen yang sangat rendah.
• Petrology (petrologi)
Ilmu yang mempelajari batuan secara bersistem, terutama mengenai mineralogi, tekstur dan struktur, mula jadi, ubahan, hubungan terhadap batuan lain dan cara penggolongannya
• Plate tectonics (tektonik lempeng)
"Tektonik global didasarkan pada model bumi yang dicirikan oleh sejumlah kecil lempeng-lempeng setengah kaku yang mengapung pada lapisan mantel bumi yang kental; masing-masing lempeng bergerak bebas dan salah satu menunjam sehingga menimbulkan deform...
• Poise (poise)
Satuan viskositas yang diidentifikasikan sebagai gaya tangensial per satuan luas (dynes/cm3) yang diperlukan untuk mempertahankan perbedaan satu satuan kecepatan (1 cm/detik) antara dua bidang sejajar yang dipisahkan oleh fluida setebal 1 cm.
• Porosity (porositas)
Rongga pada batuan, biasanya dinyatakan sebagai perbandingan antara volume rongga dan total volume material
• Porosity (Porositas)
Perbandingan antara volume sarangan (pori-pori) batuan dan volume batuan keseluruhan, dinyatakan dalam persen.
• Pressure Maintenance (Pemeliharaan tekanan)
penginjeksian gas atau air ke dalam reservoir agar tekanan reservoir cukup tinggi mempertahankan produksi minyak.
• Propane (Propana)
Hidrokarbon jenuh (alkana) yang molekulnya terdiri atas 3 atom karbon dan delapan atom Hidrogen (C3H8) yang terdapat dalam minyak bumi, gas bumi dan gas hasil perengkahan di kilang.
• Proved Reserved (Cadangan Terbukti)
Jumlah minyak dan gas yang diperkirakan dapat diproduksi dari suatu reservoir yang ukurannya sudah ditentukan dengan menyakinkan.
• Quaicksand (pasir apung)
Pasir yang jenuh air, sehingga mudah bergerak atau berpindah
• Quarry (kauri)
Sistem penambangan terbuka khusus untuk bahan galian industri seperti penambangan batu gamping, batu pualam., andesit, dan granit.
• Quartz (kuarsa)
Mineral yang mempunyai rumus kimia SiO2, dengan ciri-ciri antara lain kekerasan 7 pada skala Mohs, berat jenis 2,65 dan warna dari putih sampai merah kecubung.
• Quartzite (kuarsit)
Batuan malihan berasal dari batu pasir (sandstone) yang hampir seluruhnya terdiri dari kuarsa dicirikan dengan pengerasan yang sempurna baik melaui sementasi silika maupun melaui pengkristalan kembali (rekristalisasi)
• Ramp (jalur angkut)
Lubang bukaan pada tambang bawah tanah, benbentuk sprial yang menghubungkan beberapa daerah produksi sebagai prasarna pengangkutan.
• Ration (nisbah)
Perbandingan antara dua besaran yang dapat dinyatakan dalam angka
• Reclamation (reklamasi)
Upaya mengembalikan fungsi lingkungan hidup di bekas daerah pertambangan menjadi daerah yang berdaya guna.
• Recovery ( Perolehan)
Jumlah volume Hidrokarbon yang telah dihasilkan atau diperkirakan dapat dihasilkan dari suatu reservoir.
• Recycling (Gas) Injeksi Gas ulang
Memompakan kembali gas yang diproduksikan kedalam reservoir untuk meningkatkan perolehan minyak.
• Reduction (reduksi)
Kebalikan dari oksidasi dapat terjadi karena menerima satu atau lebih elektron
• Refinery (Kilang)
Instalasi industri untuk mengolah minyak bumi menjadi produk yang lebih berguna dan yang dapat diperdagangkan.
• Refinery Gas (Kilang Gas)
Berbagai jenis gas yang berasal dari penyulingan dan terkumpul didalam kilang.
• Refining (Pengilangan)
Penguraian minyak bumi atas komponen-komponen lewat penyulingan, perengkahan, peningkatan mutu dengan bahan kimia, dan ekstraksi dengan zat pelarut untuk menghasilkan prosuk-produk untuk dapat diperdagangkan.
• Reserch Octane Number (RON) RON/MON (Motor Octane Number) (Angka Oktan Riset)
Angka yang menyatakan nilai antiketuk bensin yang ditentukan menurut metode riset, merupakan petunjuk mengenai kualitas anti ketuk bahan bakar kalau kendaraan digunakan dalam kondisi operasi ringan dengan kecepatan rendah.
• Reserves (cadangan)
Volume cebakan bahan galian yang mempunyai nilai ekonomis untuk ditambang
• Reserves (Cadangan)
Jumlah minyak atau gas bumi yang ditemukan didalam batuan reservoir dan dapat diproduksi.
• Reservoir Pressure (Tekanan Reservoir)
Tekanan yang mendorong fluida ke lubang bor yang menembus reservoir minyak dan gas bumi.
• Reservoir Rock (Batuan reservoir)
Batuan bawah tanah yang berpori dan permeable yang dapat menyimpan minyak dan/ atau gas.
• Resin (resin)
Residu berwarna kuning transparan hasil distilasi yang berasal dari getah pohon pinus/cemara merupakan bahan utama pada vernis, tinta cetak
• Rhyolite (riolit)
Batuan beku vulkanik asam berbutir halus dan berwarna terang dengan komposisi granit.
• Rio Tinto Process (Proses Rio Tinto)
Bijih tembaga sulfit dalam jumlah yang sangat besar dibiarkan di udara bebas dan diperhujankan sehingga terbentuk tembaga sulfat yang kemudian dicuci untuk diproses lebih lanjut, proses ini dikembangkan pertama kali oleh perusahaan tambang Rio Tinto....
• Rock (batuan)
Massa yang terdiri atas satu mineral atau lebih yang membentuk bagian kerak bumi, baik dalam keadaan terikat (massive) atau lepas (loose)
• Rosite (rosit)
"Bahan keramik yang terdiri atas kalsium dan aluminium silikat yang dicampur dengan bahan asbes; dipergunakan untuk mencetak komponen-komponen listrik, tahan sampai 480oc"
• Roundtrip (Cabut Masuk)
Mengeluarkan rangkaian pipa bor atau pipa sembur dari lubang sumur dan kemudian memasukkannya lagi.
• Royalty (Royalti)
Bagian produksi atau penghasilan yang menjadi hak pemberi izin pengusahaan minyak.
• Ruby (rubi)
Varietas korundum yang berwarna merah mengandung sejumlah kecil krom digunakan untuk batu permata.
• SAE (Society of Automotive Engineers) Number (Angka SAE)
Angka retensi dalam system klasifikasi minyak lumas dinyatakan dalam angka SAE 5W, 10W, 20W, 30W, 40W dan seterusnya yang merupakan angka petunjuk bahwa angka yang lebih tinggi berkorelasi dengan kekentalan yang lebih tinggi pada suhu retensi.
• Salt Dome (Kubah Garam)
Kubah yang terjadi karena lapisan garam menekan lapisan sediment diatasnya.
• Sand (pasir)
Pecahan batuan yang berukuran antara kerikil dan lanau, atau 1/16 - 2 mm pada skala Wentworth-Udden
• Sand Control (Pengendalian Pasir)
Cara menghalangi masuknya pasir dari reservoir ke dalam sumur bor supaya tidak terjadi penyumbatan dan keausan peralatan produksi.
• Sapphire (nilam)
Batu mulia termasuk jenis korundum pada umumnya berwarna biru
• Saturated Hydrocarbon (Hidrokarbon Jenuh)
Senyawa karbon dan hydrogen yang tidak mengandung ikatan rangkap.
• Scale Wax (Lilin Padat)
Lilin paraffin yang diperoleh dengan jalan mengeluarkan sebagian besar minyak yang terkandung di dalamnya lewat pemanasan perlahan-lahan agar minyak menetes keluar sehingga lilin seakan-akan berkeringat.
• Sediment (sedimen)
Material lepas yang terbawa oleh air, angin, atau es, terendapkan di dasar laut, danau, sungai, atau rawa.
• Sedimentary Basin (Cekungan)
(lihat basin)
• Separator (Pemisah Minyak Dan Gas)
Bejana untuk memisahkan gas dari cairan yang keluar dari sumur dengan menurunkan tekanan secara bertahap untuk memperkecil hilangnya komponen minyak yang bertitik didih rendah.
• Sericite (serisit)
Jenis mika berkomposisi muskovit berwarna putih atau tak berwarna, berbutir halus dalam bentuk serpih-serpih kecil, berkilap seperti sutra, umunya terdapat dalam batuan ubahan atau malihan.
• Service Well (Sumur Penunjang)
Sumur yang dicadangkan untuk injeksi gas, air, uap atau udara untuk penyediaan air injeksi, observasi, dan pembuangan air asin.
• Sesar (fault)
Pergeseran satu atau lebih lapisan batuan disebabkan gaya telan yang sangat besar
• Shut Down (Henti Sela)
pekerjaan yang terhenti untuk sementara.
• Shut In (Tutup Sumur)
Penutupan katup pada sumur sehingga sumur terhenti berproduksi.
• Silt (lanau)
Pecahan batuan yang berukuran antara pasir dan lempung atau 1/256 - 1/16 mm pada skala Wentworth-Udden.
• Skarn (skarn)
Batuan yang berasal dari proses metamorfisme atau metasomatisme sentuh berkomposisi hampir seluruhnya silikat yang mengandung kapur dan berasal dari batu gamping
• Slack Wax (Lilin Lunak)
Lilin yang masih banyak mengandung minyak yang diperoleh dengan cara penyaringan bertekanan dari destilat parafinik atau destilat lain yang banyak mengandung lilin.
• Slag (terak)
Kumpulan lelehan yang terpisah pada peleburan atau pemurnian logam yang terapung di atas permukaan logam cair, terbentuk dari campuran bahan imbuh, pengoto bijih/logam, abu bakar, dan bahan pelapis tanur, dapat di manfaatkan sebagai pengeras jalan, b...
• Solvent (Pelarut)
Cairan yang mampu menyerap atau melarutkan zat cair, gas atau benda padat dan membentuk campuran padat.
• Sour Crudes (Minyak Kadar Sulfur Tinggi)
"Minyak bumi dengan kadar belerang tinggi, contoh; Iranian Light, Iranian Heavy, Saudi Light"
• Sour Gas (Gas Kecut)
Gas bumi dengan kadar hidrogen sulfida dan senyawaan belerang lainnya.
• Source Rock (Batuan Induk)
Batuan tempat asal terbentuknya minyk dan gas bumi.
• Specific Gravity (Berat jenis)
Perbandingan berat suatu zat terhadap berat zat baku pada volume dan suhu yang sama. Untuk zat cair dan zat padat, zat baku adalah air, sedangkan zat standar untuk gas dipakai hidrogen atau udara.
• Spot Price (Harga Spot)
Harga untuk komoditas produk (minyak dan produk minyak) pada pasar komoditas. Lihat juga futures.
• Stripping ratio (nisbah pengupasan)
Perbandingan antara jumlah volume lapisan penutup yang perlu disingkirkan ( dalam meter kubik) dan atau ton bahan galian yang ditambang.
• Surface mine (tambang terbuka)
Metode penambangan yang kegiatannya dilakukan pada tempat terbuka ( langsung berhubungan dengan udara luar).
• Sweet Crudes (Minyak kadar sulfur rendah)
"Minyak bumi yang kadar belerangnya rendah. Contoh; Beryl, Brega, Ekofisk, Forties"
• Synthetic Crude (Minyak Bumi Sintetik)
Keseluruhan cairan campuran hidrokarbon multikomponen yang dihasilkan dari proses perubahan kimia atau fisika bahan baku bukan minyak bumi, seperti batubara, serpih minyak, dan pasir ter.
• Tailing (ampas)
Bagian dari hasil proses pengolahan bahan galian yang tidak dikehendaki karena sudah tidak mengandung mineral berharga lagi
• Talc (talek)
Batuan masif yang komponen utamanya talek, terasa seperti lemak atau sabun bila diraba.
• Tantalum (tantalum)
Unsur logam langka dari keluarga Vanadium, dengan nomor atom 73, lambang kimia Ta, dan berat atom 180,9479, berwarna kelabu mirip platina.
• Tectonic (tektonik)
Istilah yang digunakan dalam hubungannya dengan gejala deformasi kerak bumi
• TEL (Tetra Ethyl Lead) Timbel Tetra Etil (TTE)
"Senyawa timbel yang rumus kimianya Pb(C2H5) 4; yang bila ditambahkan dalam proporsi yang kecil dalam bensin akan meningkatkan mutu antiketuknya."
• Test pit (sumur uji)
Sumur yang dibuat untuk mendapatkan percontoh, umumnya berukuran 1 x 2 meter dengan kedalaman tergantung dari letak endapan bahan galian dan kemantapan formasi batuan dinding.
• Thermal Cracking (Perekahan Termal)
Proses perekahan dengan menggunakan suhu dan tekanan tinggi tanpa katalis.
• Thermal Reforming (Reformasi Termal)
Proses tanpa katalis yang memakai panas untuk menghasilkan perubahan struktur molekul sehingga nafta beroktan rendah menjadi bensin bermutu antiketuk tinggi.
• Throughtput (Laju Muat)
Volume bahan yang masuk ke dalam suatu peralatan dalam jangka waktu tertentu.
• TNT (tri nitro toluen)
Suatu jenis bahan kimia yang mudah meledak
• Toseki (Toseki)
Jenis batuan hasil proses ubahan hidrothermal dari batuan riolit, perlit, dan batuan induk lainnya, berkomposisi mika, kaolinit, kuarsa dan feldspar dapat digunakan sebagai bahan baku tunggal untuk barang keramik jenis porselen
• Trap (Jebakan)
Struktur geologi tempat minyak dan atau gas bumi berkumpul secara alami.
• Trass (tras)
Tuf gunung api, berwarna cerah, dengan komposisi seperti pozolan, dapat digunakan sebagai bahan campuran untuk pembuatan semen pozolan.
• Trench (parit uji)
Parit yang dibuat untuk mendapatkan percontoh dalam jumkah besar.
• Tubing (Pipa Sembur)
Rangkaian pipa baja yang digantungkan pada ujung atas rangkaian pipa selubung dan berfungsi sebagai pelindung rangkaian pipa pipa produksi atau dapat berfungsi sebagai rangkaian pipa produksi.
• Tubing Job (Cabut-Masuk Pipa Sembur)
Pencabutan rangkaian pipa sembur sumur atau peasukkannya ke dalam sumur.
• Tunnel (terowongan)
Lubang bukaan mendatar atau hamper mendatar yang menembus kedua lereng bukit
• Turbo Drill (Turbo Bor)
sistem pengeboran dengan bagian pahat saja yang berputar, alat turbo dipasang diatas pahat dan digerakkan oleh tekanan lumpur.
• Ultimate analysis (Analisis unsur)
Analisis kandungan unsur-unsur C, H, O, N dan S pada batu bara atau bahan baker lainnya.
• Unconformity (Ketakselarasan)
Ketidaksenambungan pengendapan antara lapisan batuan yang berurutan, dalam hubungannya dengan kesenjangan dalam urutan stratigrafi.
• Under flow (aliran bawah)
Aliran/pengeluaran produk suatu proses konsentrasi dari bagian bawah alat tersebut.
• Underground mine (tambang bawah tanah)
Metode penambangan yang kegiatannya dilakukan di bawah tanah (tidak langsung berhubungan dengan udara luar) dengan cara terlebih dahulu membuat jalan masuk berupa sumuran (shaft) atau terowongan buntu (adit)
• Unsaturated Hydrocorbon (Hidrokarbon Tak Jenuh)
Senyawaan antara karbon dan hydrogen yang mengandung satu pasang ataon karbon atau lebih dengan ikatan rangkap dua atau tiga.
• Upstream Activity (Kegiatan Hilir)
Kegiatan hilir yang meliputi eksplorasi, produksi dan kilang minyak.
• Vanadium (vanadium)
Logam keras untuk paduan baja, berat atom 50,94 dan nomor atom 23 dari sistem periodik unsur.
• Vapour Recovery Unit (Unit Pemulihan Cairan)
Jaringan pipa dengan manipol yang didinginkan untuk mengembalikan uap yang dikumpulkan dari tangki timbun menjadi cairan.
• Vein (Urat)
Endapan bahan galian berbentuk tabular atau lembaran dengan posisi miring hampir tegak yang mengisi rekahan atau kekar pada batuan.
• Viscocity (Viskositas) kekentalan
Tahanan fluida terhadap pengaliran yang umumnya dinyatakan dalam ukuran waktu yang diperlukan untuk mengalirkan cairan melalui lubang dengan ukuran tertentu.
• Viscocity index (indeks Viskositas) indek kekentalan
Angka yang menunjukkan pengaruh perubahan suhu terhadap viskositas yang ditentukan secara empiris, indeks viskositas yang tinggi menunjukan perubahan viskositas yang relative kecil dibandingkan dengan perubahan suhu.
• VLCC (Very Large Crude Carrier) (Kapal Tangki Raksasa)
Kapal tangki dengan bobot mati diatas 200.000 ton Yang digunakan untuk mengangkut minyak bumi dari sumbernya ke fasilitas penimbunan transit atau langsung ke kilang minyak.
• Volcanic rock (batuan volcanic)
Batuan yang berasal dari kegiatan gunung berapi
• Wad (Wad)
Campuran dari beberapa oksida mangan hidrat, lunak seperti tanah, berwarna coklat tua atau hitam, umumnya morf,
• Waste (limbah)
Zat padat, cair, atau gas yang dibuang, diemisi atau diendapkan pada lingkungan hidup dalam jumlah tertentu yang dpat menyebabkan perubahan kualitas lingkungan hidup.
• Water Drive (Dorongan air)
Mekanisme produksi yang paling efisien yang menggunakan tekanan air didalam reservoir untuk mendorong minyak dan gas ke dalam lubang sumur.
• Wax Fractionation (Fraksionasi lilin)
Proses bersinambungan untuk menghasilkan beberapa jenis lilin berkadar minyak rendah dari kondensat lilin dengan menggunakan pelarut dalam volume besar pada suhu yang berkisar dari 5 F sampai 60 F.
• Weathering (lapuk)
Keadaan suatu zat yang telah mengalami perubahan secara kimuia, mekanika dan atau fisika karena pengaruh atmosfer
• Well Completion (Penyelesaian Sumur)
Pemasangan peralatan yang diperlukan untuk membuat sumur siap produksi.
• Well Log (Rekaman Sumur)
"Catatan yang mencakup semua data yang dikumpulkan selama pengeboran sebuah sumur; doperlukan untuk mendapatkan gambaran yang terperinci mengenai strata bawah permukaan."
• Well Perforating (Perforasi Sumur)
Proses melubangi pipa selubung (tubing) untuk tujuan produksi, pengujian, atau peretakan.
• Well Stimulation (Perangsangan sumur)
Operasi yang dilakukan untuk meningkatkan produksi sumur.
• Wellbore (lubang sumur)
"(lihat ; bore hole, well)"
• Wellhead (Kepala Sumur)
Peralatan untuk mengontrol sumur yang terdiri atas kepala pipa selubung, kepala pipa sembur, dan silang sembur.
• Wet Gas (gas basah)
Gas bumi yang mengandunghidrokarbon yang lebih berat dalam jumalah yang cukup banyak dan mudah dipisahkan dalam bentuk cairan.
• Wild Cat (Sumur Taruhan)
Sumur eksplorasi yang dibor di daerah yang masih perawan yang berdasarkan pertimbangan geologis diharapkan mempunyai akumulasi hidrokarbon.
• Wild Oil (Minyak Liar)
Minyak bumi yang pada tekanan rendah atau permukaan mengeluarkan banyak gas.
• Work Over (Kerja ulang)
Operasi pada sumur produksi untuk tujuan perbaikan atau peningkatan produksi misalnya dengan jalan pendalaman, penyumbatan kembali, pencabutan dan pemasangan kembali pipa saringan, penyemenan tekan, penembakan dan pengasaman.
• Xantal (xantal)
Paduan tembaga dengan kompossi 81-90%
• Xenon (xenon)
Unsur kimia berupa gas mulia, tidak berbau, tidak berwarna, tidak dapat terbakar, terdapat dalam jumlah kecil di udara.
• Xylene (Xilena)
Zat cair tanpa warna dari kelompok aromatik dengan rumus kimia C6H4(CH3) 2 dibentuk melalui proses katalitik dari fraksi minyak naftenik. Umumnya sebagai bahan bakar beroktan tinggi pada motor, pesawat terbang, pelarut, dan bahan baku industri kimia....
• Yield (Perolehan)
Produk yang didapat dalam sebuah proses tertentu, yang dinyatakan dalam persentase dari umpan.
• Yield Point (Titik Alir)
Tekanan yang diperlukan untuk mengatasi tahan fluida yang statis untuk dapat mulai mengalir.
• Young modulus (modulus young)
Perbandingan antara tegangan aksial dengan regangan aksial.
• Zapla (zapla)
Bijih hematit yang mengandung 48% Fe
• Zimal (zimal)
Paduan seng dengan komposisi 4 % Al, 3% Cu, 0,15% Mn, 0,01% Cd
• Zircon (zircon)
Mineral silikat dengan rumus kimia Zr Si04 yang merupakan sumber utama logam jarang zirconium, terakumulasi sebagai endapan pasir pantai, digunakan sebagai pasir cetak, batu permata, batu tahan api, keramik, dan paduan logam.
• Zorite (zorit)
Paduan yang bersifat tahan terhadap suhu tinggi dan berkomposisi 35%.


Read More..

Batuan Sedimen

Batuan sediment memang sangat menarik untuk dibahas. Selain bentuknya yang unik dan beragam serta jumlahnya yang melimpah di muka bumi (hampir 75% kulit bumi terdiri atas batuan sedimen), proses-proses yang terjadi juga sangatlah menarik untuk dibahas. Salah satu proses yang menarik adalah bagaimana sedimen sebagai penyusun batuan sedimen dapat terangkut dan diendapkan menjadi batuan sedimen.

Sebelum mengetahui bagaimana sedimen terangkut dan terendapkan dalam suatu cekungan mungkin ada baiknya kita dapat memahami prinsip apa saja yang bisa kita temukan dalam batuan sedimen. Prinsip-prinsip tersebut sangatlah beragam diantaranya prinsip uniformitarianism. Prinsip penting dari uniformitarianism adalah proses-proses geologi yang terjadi sekarang juga terjadi di masa lampau. Prinsip ini diajukan oleh Charles Lyell di tahun 1830. Dengan menggunakan prinsip tersebut dalam mempelajari proses-proses geologi yang terjadi sekarang, kita bisa memperkirakan beberapa hal seperti kecepatan sedimentasi, kecepatan kompaksi dari sediment, dan juga bisa memperkirakan bagaimana bentuk geologi yang terjadi dengan proses-proses geologi tertentu.



Lapisan horizontal yang ada di batuan sedimen disebut bedding. Bedding terbentuk akibat pengendapan dari partikel-partikel yang terangkut oleh air atau angin. Kata sedimen sebenanrya berasal dari bahas latin ”sedimentum” yang artinya endapan. Batas-batas lapisan yang ada di batuan sedimen adalah bidang lemah yang ada pada batuan dimana batu bisa pecah dan fluida bisa mengalir. Selama susunan lapisan belum berubah ataupun terbalik maka lapisan termuda berada di atas dan lapisan tertua berada di bawah.

Prinsip tersebut dikenal sebagai prinsip superposition. Susunan lapisan tersebut adalah dasar dari skala waktu stratigrafi atau skala waktu pengendapan. Pengamatan pertama atas fenomena ini dilakukan oleh Nicolaus Steno di tahun 1669. Beliau mengajukan beberapa prinsip berkaitan dengan fenomena tersebut. Prinsip-prinsip itu adalah prinsip horizontality, superposition, dan original continuity. Prinsip horizontality menjelaskan bahwa semula batuan sedimen diendapkan dalam posisi horizontal. Pembentuk batuan sedimen adalah partikel-partikel atau sering disebut sedimen yang terbentuk akibat hancuran batuan yang telah ada sebelumnya seperti batuan beku, batuan metamorf, dan juga batuan sedimen sendiri. Berdasarkan ukuran partikel dari sedimen klastik, sedimen-sedimen dapat dibedakan sebagai berikut: Klasifikasi- Berdasarkan ukuran partikel dari sedimen klastik

Nama Partikel Ukuran Sedimen Nama batu
Boulder/Bongkah >256 mm Gravel Konglomerat dan Breksi (tergantung kebundaran partikel)
Cobble/Kerakal 64 - 256 mm Gravel
Pebble/Kerikil 2 - 64 mm Gravel
Sand/Pasir 1/16 - 2mm Sand Sandstone
Silt/Lanau 1/256 - 1/16 mm Silt Batu lanau
Clay/Lempung <1/256 sedimen =" Bahan">

Read More..

Batuan Metamorf

Batuan Metamorf
Batuan metamorf adalah batuan yang berasal dari batuan induk yang lain, dapat berupa batuan beku, batuan sedimen, maupun batuan metamorf sendiri yang telah mengalami proses/perubahan mineralogi, tekstur maupun struktur sebagai akibat pengaruh temperatur dan tekanan yang tinggi.
Proses metamorfosa terjadi dalam fasa padat, tanpa mengalami fasa cair, dengan temperatur 200oC – 6500C. Menurut Grovi (1931) perubahan dalam batuan metamorf adalah hasil rekristalisasi dan dari rekristalisasi tersebut akan terbentuk kristal-kristal baru, begitupula pada teksturnya.
Menurut H. G. F. Winkler (1967), metamorfisme adalah proses yang mengubah mineral suatu batuan pada fasa padat karena pengaruh terhadap kondisi fisika dan kimia dalam kerak bumi, dimana kondisi tersebut berbeda dengan sebelumnya. Proses tersebut tidak termasuk pelapukan dan diagenesa.
Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi, metamorfosa dapat dibedakan menjadi dua:
Metamorfosa Lokal
Jenis ini penyebaran metamorfosanya sangat terbatas hanya beberapa kilometer saja. Termasuk dalam tipe metamorfosa ini adalah:
Metamorfosa kontak/thermal
Yaitu metamorfosa yang diakibatkan oleh kenaikan temperatur yang tinggi, dan biasanya jenis ini ditemukan pada kontak antara tubuh intrusi magma/ekstrusi dengan batuan di sekitarnya dengan lebar 2 – 3 km.
Metamorfosa dinamo/dislokasi/kataklastik
Yaitu metamorfosa yang diakibatkan oleh kenaikan tekanan. Tekanan yang berpengaruh disini ada dua macam, yaitu: hidrostatis, yang mencakup ke segala arah; dan stress, yang mencakup satu arah saja. Makin dalam ke arah kerak bumi pengaruh tekanan hidrostatika semakin besar. Sedangkan tekanan pada bagian kulit bumi yang dekat dengan permukaan saja, metamorfosa semacam ini biasanya didapatkan di daerah sesar/patahan.

Metamorfosa Regional
Tipe metamorfosa ini penyebarannya sangat luas, dapat mencapai beberapa ribu kilometer. Termasuk dalam tipe ini adalah:
Metamorfosa regional/dinamothermal
Terjadi pada kulit bumi bagian dala, dimana faktor yang mempengaruhi adalah temperatur dan tekanan yang tinggi. Proses ini akan lebih intensif apabila diikuti oleh orogenesa.
Metamorfosa beban/burial
Proses ini tidak ada hubungannya dengan orogenesa dan intrusi, tetapi terjadi pada daerah geosinklin, hingga karena adanya pembebanan sedimen yang tebal di bagian atas, maka lapisan sedimen yang ada di bagian bawah cekungan akan mengalami proses metamorfosa
Read More..

Jumat, 26 Maret 2010

Handbook of Natural Gas Transmission and Processing - Saied Mokhatab




Review:

"We are entering into an economic cycle where natural gas is going to play the leading role as energy source than what it played in the past century. It has been called the Gas Economy. This book intends to educate in the areas of gas transmission and processing discussing new technology in these areas. I recommend that you consider this practical book for quick reference in your day-to-day business." Jorge H. Foglietta, Director of Technology Development and Process Engineering, ABB Lummus Global Inc. - Randall Gas Technologies, USA "This is an excellent document that combines all facets of engineering within the oil and gas business from source to supply. As well as supporting our engineering design industry this work will offer a comprehensive education to our process engineers of the future." Dr John H. Hargreaves, Chief Process Engineer, KBR Production Services, Aberdeen, UK "Natural gas is in the ascendant as a green fuel of the future.


Gas usage will continue to increase worldwide in the coming years. In this regard it is fitting that technical books covering gas processing and transport will be required reading for technical specialists. This highly readable book contains a mine of information on gas transmission and processing. It is recommended for the layman and the technical specialist." Dr. Satinder Purewal, Leader - Business and Leadership,Shell International Exploration and Production B.V., The Netherlands "Natural gas will not only continue to be a significant part of the energy resource for many years to come, but its use will also be increasing. This book documents the latest technology in all areas of natural gas engineering. It is a useful book for every engineer, scientist, and researcher who has ever faced the challenge of investigating natural gas gathering, processing, and transport. I recommend it highly, as a reference and textbook." Dr. Brian F. Towler, Head, Department of Chemical and Petroleum Engineering, University of Wyoming "This book is a useful reference to have for producers, transporters, processors and commercial users. It covers all technical aspects of natural gas transmission and processing. I recommend that if you work in the natural gas area, you have this reference available." Dr. James F. Lea, Kerr McGee Professor of Petroleum Engineering, University of Oklahoma "This book covers subject areas missed by other books on natural gas engineering that have emphasized mainly the upstream aspects. The emergence of natural gas in a global market underscores the importance of transmission and processing, and I highly recommend this book as a technical resource." Dr. Christine A. Ehlig-Economides, Professor, Albert E. Stevens Endowed Chair in Petroleum Engineering, Texas A&M University "The ongoing emergence of natural gas as the premier fuel of the world economy makes this book eminently topical and useful to all professionals working along the natural gas chain from exploration and production to the midstream and downstream. It fills a considerable void." Dr. Michael J. Economides, Professor of Chemical Engineering, University of Houston.
Read More..

Piping Engineering Handbook



Covers materials and their properties and limitations, hundreds of piping systems design details, sections on bolted and threaded joints, erosion and corrosion, double containment piping systems, international piping material specifications, and standards, and SI units and U.S. customary.


It's impossible to know all the answers when piping questions are on the table - the field is just too broad. That's why even the most experienced engineers turn to Piping Handbook, edited by Mohinder L. Nayyar, with contribution from top experts in the field. The Handbook's 43 chapters - 14 of them new to this edition u and 9 new appendices provide, in one place, everything you need to work with any type of piping, in any type of piping system: *design *layout *selection of materials *fabrication and components *operation *installation *maintenance

This world-class reference is packed with a comprehensive array of analytical tools, and illustrated with fully-worked-out examples and case histories. Thoroughly updated, this seventh edition features revised and new information on design practices, materials, practical applications and industry codes and standards u plus every calculation you need to do the job.


Read More..

Senin, 08 Maret 2010

The Technology of Artificial Lift Methods volume 1, 2A, 2B, 4


The chapters include:

1.Introduction;

2.Inflow Performance;

3. Multiphase Flow in Pipes;

4. Nodal Systems Analysis;

5. Artificial Lift;

6. Gas Well Loading; and

7. Coning and Fingering of Water. Each chapter is followed by References list.

The appendices include:

1. working graphs;

2. pressure gardients for: horizontal or vertical flowing; vertical injection,flowing gas injection,or gas production;

3. equation summary; and

4. calculation data.

According to the volume editor, this text will stand on its own as an university textbook on production optimization or as a textbook for the practicing petroleum engineer.



Read More..