1. Klasifikasi Reservoir Gas
Menurut fasenya, reservoir gas dibedakan secara garis besarnya menjadi tiga kategori, yaitu reservoir gas kondensat, reservoir gas kering (dry gas reservoir) dan reservoir gas basah, dimana klasifikasinya berdasarkan pada kondisi tekanan dan temperatur reservoir dalam hubungannya dengan letaknya didaerah dua fasa (gas atau liquid) didalam sistem diagram fasa tekanan dan temperatur.
1.1. Reservoir Gas Kondensat
Produksi dari reservoir jenis ini didominasi oleh gas dan sedikit liquid, berwarna bening, memiliki API gravity hingga 60° dan GOR berkisar antara 5 hingga 70 mscf/stb. Pada kondisi awal, seperti dalam diagram fasa terletak diantara titik kritik dan trikondenterm, fluida yang terbentuk adalah gas, penurunan tekanan pada temperatur reservoir, akan melewati garis dew point dan cairan terbentuk di reservoir dan sistem pemipaan dan separator.
Diagram fasanya seperti contoh Gambar 1.1. Pada titik 1, fluida reservoir hanya terdiri dari satu fasa, dengan turunnya tekanan selama proses produksi, terjadi kondensasi retrograde di dalam reservoir. Pada saat tekanan mencapai titik 2, yaitu titik embun (dew point), cairan mulai terbentuk, dengan turunnya tekanan dari titik 2 ke titik 3, jumlah cairan bertambah. Pada titik 3 ini merupakan titik dimana jumlah cairan mencapai maksimum, penurunan lebih lanjut menyebabkan cairan menguap, dan sekitar 25% mol fluida yang diproduksikan tetap dalam keadaan cair di permukaan.
Selengkapnya download di sini
Menurut fasenya, reservoir gas dibedakan secara garis besarnya menjadi tiga kategori, yaitu reservoir gas kondensat, reservoir gas kering (dry gas reservoir) dan reservoir gas basah, dimana klasifikasinya berdasarkan pada kondisi tekanan dan temperatur reservoir dalam hubungannya dengan letaknya didaerah dua fasa (gas atau liquid) didalam sistem diagram fasa tekanan dan temperatur.
1.1. Reservoir Gas Kondensat
Produksi dari reservoir jenis ini didominasi oleh gas dan sedikit liquid, berwarna bening, memiliki API gravity hingga 60° dan GOR berkisar antara 5 hingga 70 mscf/stb. Pada kondisi awal, seperti dalam diagram fasa terletak diantara titik kritik dan trikondenterm, fluida yang terbentuk adalah gas, penurunan tekanan pada temperatur reservoir, akan melewati garis dew point dan cairan terbentuk di reservoir dan sistem pemipaan dan separator.
Diagram fasanya seperti contoh Gambar 1.1. Pada titik 1, fluida reservoir hanya terdiri dari satu fasa, dengan turunnya tekanan selama proses produksi, terjadi kondensasi retrograde di dalam reservoir. Pada saat tekanan mencapai titik 2, yaitu titik embun (dew point), cairan mulai terbentuk, dengan turunnya tekanan dari titik 2 ke titik 3, jumlah cairan bertambah. Pada titik 3 ini merupakan titik dimana jumlah cairan mencapai maksimum, penurunan lebih lanjut menyebabkan cairan menguap, dan sekitar 25% mol fluida yang diproduksikan tetap dalam keadaan cair di permukaan.
Selengkapnya download di sini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar